Biasanya, detoks dilakukan dengan hanya mengonsumsi satu atau dua jenis makanan seperti jus sayur dan buah selama beberapa waktu. Karena tubuh tak terbiasa, maka efek seperti berikut inilah yang akan dirasakan.
1. Metabolisme melambat
Foto: Thinkstock
Ketika memilih untuk detoks, berarti tubuh akan mendapatkan kalori yang jauh lebih sedikit daripada biasanya. Pemotongan asupan kalori dan nutrisi lain seperti protein, lemak, dan karbohidrat ini memang akan mempengaruhi penurunan berat badan, namun akan membuat metabolisme melamban. Anda pun akan merasa lemas, pusing, bahkan sakit kepala.
2. Kehilangan berat air
Foto: Thinkstock
Dengan menurunnya berat badan, itu bukan berarti kadar lemak di dalam tubuh yang menghilang, namun hanya kadar air saja. Jika tujuan Anda mendetoks tubuh untuk menurunkan berat badan, maka berat badan Anda akan kembali ke jumlah semula.
3. Kulit kering
Foto: Thinkstock
Karena asupan kalori dan nutrisi lain yang berkurang maka kekeringan pada kulit ini bisa terjadi. Hal ini karena jus atau minuman detoks tak mempunyai asam lemak yang bisa melembabkan kulit.
4. Rambut dan kuku
Foto: Thinkstock
Jus detoks disebut sebagai diet yang tidak seimbang oleh ahli-ahli nutrisi. Walau baik untuk membuang racun pada tubuh, metode detoks akan membuat Anda kehilangan protein, lemak, dan karbohidrat yang selama ini masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, baik rambut, kuku, dan kulit tak sehat dan tumbuh.
5. Udara dingin
Foto: Thinkstock
Cuaca yang dingin seperti yang terjadi akhir-akhir ini membuat para pelaku detoks sulit untuk menyesuaikan diri. Disaat-saat seperti juga, jus seakan tak cocok untuk jadi konsumsi rutin mengingat orang-orang lebih menyukai susu, teh, dan sup panas. Selain itu, udara dingin juga membuat kita lebih cepat lapar, apalagi dalam keadaan perut yang hanya berisi jus saja.
(tan/odi)