Bagaimana Bakteri E.Coli Masuk ke Dalam Makanan?

Bagaimana Bakteri E.Coli Masuk ke Dalam Makanan?

Lucia Essy Heriana - detikFood
Senin, 14 Des 2015 16:16 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Keberadaa​n bakteri​ E. Coli tidak dapat dilihat dengan kasat mata. ​Padahal bakteri ini sering menjadi penyebab diare serius.​​ Lalu bagaimana ​bakteri ini dapat masuk ke dalam makanan​?​

CEO Chipotle meminta maaf karena serangan E. Coli di restorannya yang berdampak pada lebih dari 50 orang di seluruh ​Amerika​. ​Melalui​ ​jaringan ​TV nasional, dia menjelaskan bahwa makanan cepat saji Meksiko yang mereka sajikan kini sudah aman setelah melewati ratusan tes.

Escherichia coli atau yang lebih dikenal dengan E.Coli hidup dalam isi perut manusia dan binatang dan kebanyakan mikroba tidak membahayakan. Anak kecil dan lansia biasanya mudah terserang bakteri ini. Infeksi yang menyerang biasanya dapat pulih dalam seminggu, tapi jika sistem imun sedang menurun, ​bisa berakibat kematian.​

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Centers for Disease Control, sumber utama bakteri yang menyerang manusia​ ini​ adalah sapi. Infeksi datang ketika ​orang​ menelan sejumlah kotoran, dari air minum ​yang tidak disterilkan​ atau mengonsumsi makanan yang disiapkan oleh seseorang yang tidak mencuci tangan, dan lainnya.

Bakteri penyebab penyakit menyebabkan satu dari enam orang Amerika sakit. Sekitar 3.000 orang meninggal dalam setahun. Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan tahun lalu karena perbaikan dan keamanan pangan.

Banyak peternakan ​membuat​ faktor penyebaran E.Coli berbahaya. Menurut catatan Food and Water Watch, sapi seharusnya makan rumput tapi sapi sering makan jagung dan kedelai selama akhir bulan untuk membuat dagingnya lebih lembut.



Sebuah studi Cornell menunjukkan E.Coli dalam kotoran sapi secara signifikan lebih tinggi bila dibandingkan dengan jerami. Kotoran yang terkena bisa masuk ke daging sapi ketika proses penyembelihan.

“K​etika Anda mengolah daging sapi menjadi hamburger, ini ​bisa jadi penyebarannya​. Karena mungkin saja ketika sapi berjalan di ladang, ada kotoran kering yang menempel di kulitnya​," ujar Craig Hedberg di University of Minnesota School of Public Health.​

“Sayuran juga dapat terkontaminasi bakteri E.Coli jika pupuk yang digunakan untuk memupuk tanaman tanpa proses kompos terlebih dahulu​. Atau dari a​ir yang digunakan untuk mengirigasi, atau membersihkan tanaman mengandung kotoran hewan,” lanjut Food and Water Watch.



Kotoran dapat mencemari air di sekitar sistem irigasi. Sebuah studi North Carolina, misalnya, menemukan hampir setengah sampel air ​daerah di​ sekitar operasi pabrik peternakan memiliki tingkat yang tidak aman dari bakteri hewan. Seperempat bakteri yang diketahui berasal dari E.Coli.

Bukan hanya sapi yang mengandung bakteri E.Coli. Penggunaan antibiotik berlebih pada makanan ayam dapat membuat E.Coli lebih kuat. 75% unggas terkontaminasi bakteri E.Coli, kebanyakan bakteri kebal terhadap antibiotik.

Untuk mencegah sakit akibat bakteri E.Coli, Anda harus mencuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan​. ​​Memasak daging dan membersihkan peralatan masak yang tersentuh daging mentah untuk mencegah kontaminasi bakteri.

(adr/odi)

Hide Ads