Amankah Konsumsi Arang Bambu bagi Kesehatan?

Tren Makanan Hitam

Amankah Konsumsi Arang Bambu bagi Kesehatan?

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Rabu, 18 Nov 2015 16:21 WIB
Foto: detikFood
Jakarta -

Penggunaan arang bambu atau bamboo charcoal sebagai pewarna makanan hitam kini sedang marak. Amankah mengonsumsi makanan berpewarna arang bambu?

Jansen Ongko, Msc, RD selaku ahli gizi meluruskan bahwa arang yang digunakan sebagai pewarna makanan bukanlah arang sisa hasil pembakaran. “Arang ini sebenarnya adalah zat karbon yang sudah melalui tahap proses pemurnian sehingga tidak mengandung zat kimia lain,” paparnya ketika dihubungi detikFood (17/11).

Ia menegaskan konsumsi zat arang masih aman apabila hanya dikonsumsi dalam jumlah kecil atau sesuai anjuran. “Dalam dunia medis, zat arang aktif bahkan digunakan untuk mengatasi gangguan sistem pencernaan, baik dari keracunan makanan atau overdosis obat-obatan.”

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Jansen menambahkan zat arang aktif bekerja dengan cara menyerap seluruh zat pada sistem pencernaan. “Nah karena kemampuan daya serapnya yang tinggi, zat ini tidak baik dikonsumsi terlalu sering karena zat-zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh juga akan ikut terbawa dan dibuang. Hal ini berpotensi menyebabkan malnutrisi,” jelasnya.

Mengenai batas aman konsumsi arang bambu, Jansen menjelaskan sampai saat ini belum ada jumlah pasti. “Sejauh ini penelitian terkait zat arang hanya membahas kegunaan dan faktor kesehatan yang harus diperhatikan saat memakai zat ini untuk tujuan medis. Penelitian yang berhubungan dengan efek samping lain dari konsumsi zat arang aktif masih terus berlanjut hingga kini.”




Beberapa waktu lalu, media sosial Jepang sempat dihebohkan dengan kejadian tak biasa setelah seseorang mengonsumsi Burger King edisi Halloween berwarna hitam. Orang tersebut mengaku fesesnya berubah warna menjadi hijau.

“Sebenarnya konsumsi zat arang aktif memang membuat feses berubah warna menjadi hitam. Apabila feses berwarna lain, contohnya hijau sepeti yang terjadi di Jepang, maka besar kemungkinan adanya zat pewarna lain dalam bahan campuran olahan makanannya,” jelas Jansen.

Secara keseluruhan, makanan berpewarna arang bambu aman dikonsumsi asalkan masih dalam batas wajar. “Yang perlu diperhatikan adalah apabila penjual makanan/minuman mengklaim kandungan zat arang dalam produknya baik bagi kesehatan pencernaan atau membantu detoksifikasi, maka klaim tersebut menyesatkan karena berpotensi bahaya untuk kesehatan," pungkas Jansen.

(adr/odi)

Hide Ads