Makanan yang bisa dinikmati sambil berjalan disukai banyak orang. Seperti sandwich, kebab, burger, atau makanan yang menggunakan cup dan sendok. Sandwich sendiri diciptakan oleh 4th Earl of Sandwich pada 250 tahun yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut para peneliti ini, konsumsi makanan yang bisa dinikmati sambil berjalan terus meningkat sepanjang tahun. Apalagi, semakin hari juga semakin banyak gerai makanan yang menjual varian makanan yang bisa dimakan sambil berjalan.
Penelitian mereka pun dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok ini diharapkan bisa menjelaskan tingkat nafsu dan tingkat kekenyangan setelah makan. Kelompok tersebut terdiri dari 60 wanita dan dibagi dalam kelompok 1 yang terdiri dari 20 wanita yang menikmati sereal bar saat menonton TV, 20 wanita yang memakan sereal bar selagi berjalan, dan 20 wanita yang makan sereal bar sambil ngobrol dengan teman.
Pada penelitian ini, wanita juga ditawarkan berbagai camilan dengan berbagai tingkat gizi. Camilan tersebut bervariasi, dari mulai wortel hingga cokelat. Ternyata, wanita yang makan sambil berjalan adalah kelompok yang paling banyak makan, bahkan bisa makan cokelat 5 kali lebih banyak.
Walau penelitian ini masih berlanjut, para peneliti sudah menemukan beberapa hasil bahwa makan makanan yang bisa dibawa berjalan memang mengurangi hambatan para wanita untuk makan tanpa beban. Hal ini karena berjalan atau berdiri adalah termasuk aktivitas fisik yang dapat membuat perut lebih banyak menampung makanan.
Berbeda jika makan sambil duduk, perut punya kapasitas sendiri sehingga kita merasa cepat kenyang. Jadi, setangkup sandwich pun akan berbeda tingkat kekenyangannya apabila Anda memakannya saat berjalan dan duduk di meja makan.
(tan/odi)