Apakah Santan Instan Sama Kualitasnya dengan Santan Segar?

Jakarta - Untuk alasan kepraktisan santan instan dipilih sebagai pengganti santan segar. Meskipun rasa dan aromanya mirip santan segar, santan instan juga perlu dicermati konsumsinya.

Berbagai bentuk santan yang lebih praktis ada di pasaran, seperti santan kental, encer, hingga bubuk. Santan alami yang terbuat dari kelapa segar akan memberikan nilai lebih. Dari mulai aroma hingga rasa santan tentu akan berbeda dengan santan kemasan. Inilah beberapa kekurangan santan instan yang harus Anda perhatikan!

Untuk membuat santan selalu segar, produsen santan biasanya memberikan bahan kimia berupa pengental. Salah satunya bernama guar gum, yang terbuat dari guar bean. Ada juga yang namanya sirup jagung. Sirup ini terbuat dari biji jagung yang dihaluskan. Sirup ini mengandung fruktosa yang tinggi dan bisa berpengaruh buruk pada masalah kesehatan.

Kadar fruktosa yang tinggi ini bisa mengakibatkan fructose malabsorption (FM), yaitu gangguan pencernaan yang akan bisa terjadi pada gangguan transportasi fruktosa di usus kecil. Akibatnya, fruktosa tidak tercerna dengan baik. Fruktosa yang tidak tercerna ini juga bisa mengurangi penyerapan air ke dalam usus.

Sayangnya, tidak banyak orang yang tahu akan penyakit ini. Oleh karena gejalanya tidak terlalu kelihatan, orang sering menyepelekannya. Gejala FM bisa dimulai dengan kembung, sakit perut, diare, muntah, dan kelelahan. FM bisa juga berakibat buruk untuk organ tubuh.

Selain itu, daya tahan santan kemasan tentu lebih lama daripada santan segar biasa. Karena sudah diberi pengawet buatan. Jika Anda harus memakai santan kemasan karena ingin yang serba praktis, pastikan Anda tak menikmatinya dalam jumlah banyak dan tidak terlalu sering.



(tan/odi)