Menurut peneliti dari Amerika Serikat, bila banyak mengonsumsi makanan yang digoreng dan minuman manis akan berisiko sakit jantung 56 persen lebih tinggi dibanding mereka yang makan makanan lebih sehat. Temuan dalam jurnal Circulation itu didasarkan dari studi selama 6 tahun pada lebih 17.000 orang di Amerika Serikat.
Peneliti menemukan bahwa orang yang biasa mengadopsi pola makan gaya Selatan (Southern style) menghadapi risiko tertinggi serangan jantung atau kematian terkait jantung selama 6 tahun kedepan. Pola makan ini antara lain melibatkan konsumsi makanan yang digoreng, telur, daging olahan seperti bacon atau ham, dan minuman manis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Partisipan dibagi ke dalam lima kelompok makan. Termasuk pemakan makanan gaya Selatan, orang yang suka makanan praktis (seperti pasta, makanan Meksiko, makanan China, pizza), pola makan berbasis tanaman yang kebanyakan sayuran dan buah, pengonsumsi makanan manis. Terakhir kelompok alkohol/salad yang cenderung suka bir, wine, alkohol, sayuran berdaun hijau, tomat dan saus salad.
Tiap enam bulan partisipan diwawancara melalui telepon tentang status kesehatannya dan rawat inap, selama hampir 6 tahun. Dari kelima kelompok, hasilnya penyuka makanan gaya Selatan jadi satu-satunya yang paling tinggi berisiko sakit jantung.
"Tanpa melihat jenis kelamin, ras, atau tempat tinggal, jika biasa makan makanan gaya Selatan, Anda harus berhati-hati akan risiko penyakit jantung dan cobalah membuat perubahan bertahap pada pola makan," ucap James Shikany, nutritional epidemiologist di University of Alabama, seperti dilansir dari AFP (10/08).
Pemimpin penelitian ini juga menyarankan mengurangi frekuensi makan gorengan atau daging olahan. Misalnya biasa makan setiap hari jadi tiga kali seminggu sebagai permulaan. Coba juga mengganti konsumsinya dengan ayam panggang atau makanan berbasis sayuran.
(msa/odi)