Studi yang dipresentasikan dalam American Society for Nutrition’s Annual Meeting awal bulan ini, melibatkan 16 pria muda sehat. Partisipan diminta mengonsumsi tiga jenis salad berbeda. Salad pertama tanpa telur, salad kedua dengan satu setengah telur utuh orak arik, dan salad terakhir berisi tiga telur utuh orak arik. Salad sendiri dibuat dari tomat, parutan wortel, bayam, selada romaine dan wolfberry.
Setelah diamati, Wayne Campbell selaku peneliti menyebut ada peningkatan progresif dalam penyerapan karotenoid dari sayuran ketika salad memakai lebih banyak telur. Peneliti menghubungkannya dengan komponen lemak dari kuning telur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wayne menambahkan bahwa ragam warna sayuran dalam salad menjadi pembeda jenis karotenoid yang didapat dari makanan berbeda. Sebab sayuran kaya karotenoid cenderung lebih berwarna.
Menurut Wayne, jika tiga butir telur dianggap terlalu banyak, dua telur juga tidak masalah. Telur pun dapat diolah menjadi orak arik, telur rebus dan lainnya. Namun Wayne menyarankan pembagian porsi kecil salad dan telur untuk satu hari.
"Meskipun Anda bisa mendapatkan manfaat dari masing-masing, apa yang kami temukan adalah konsumsi salad bersamaan dapat meningkatkan penyerapan nutrisi dalam salad," tutur Wayne seperti dilansir dari Yahoo Health (17/04/2015).
Wayne juga mengatakan tidak hanya paduan telur dan sayuran satu-satunya cara mendapat manfaat gizi ini. Peneliti melakukan perbandingan yang memperlihatkan bahwa salad dressing kaya minyak berfungsi sama. Karotenoid terserap dengan cara sama seperti lipid dalam sistem pencernaan.
(tan/odi)