Camilan Anak di Amerika Ternyata Tinggi Kadar Garam dan Gula

Jakarta - Penelitian tentang makanan anak dilakukan pemerintah negara bagian Chicago, Amerika Serikat. Mereka menemukan banyak makanan dan camilan kemasan yang digemari anak-anak memiliki kadar gula dan garam dalam jumlah tinggi. Konsumsi ini kelak memicu obesitas dan penyakit serius lainnya.
 
Menurut penelitian dari Centers for Disease Control and Prevention 7 dari 10 makanan anak mengandung terlalu banyak garam. Bahkan makanan seperti sereal, kue-kue kering, dan camilan untuk bayi dan balita mengandung gula tambahan.
 
Mereka menyarankan agar orangtua lebih baik membaca label yang tertera pada makanan. Juga berhati-hati dalam memilih makanan yang tepat dan sehat untuk si kecil.
 
Peneliti menganalisis label informasi pada kemasan pada lebih 1000 makanan yang dijual untuk bayi dan balita. Hasil analisis ini dimuat di harian Pediatrics.
 
Menurut studi yang dilakukan, satu dari empat anak di Amerika Serikat usia 2-5 tahun mengalami obesitas, dan hampir 80 persen balita usia 1 hingga 3 tahun mengonsumsi garam berlebih. Tingkat konsumsi garam harian yang dianjurkan sebanyak 1,500 miligram. Konsumsi gula dan garam berlebih bisa menimbulkan obesitas dan meningkatkan tekanan darah anak.
 
"Kami juga tahu jika satu dari sembilan anak bahkan memiliki tekanan darah di atas normal untuk anak seusianya. Konsumsi sodium berlebih menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darahnya," ujar Mary Cogswell, penulis yang memimpin penelitian di CDC.
 
Para peneliti memang tidak menyebutkan merk dari produk makanan tersebut. Namun beberapa merk yang diteliti adalah merk yang cukup populer. Jenis makanan kemasan yang diteliti mulai dari makaroni, keju, mini hot dog, kue beras, cracker, dried-fruit snack, hingga yogurt.
 
The Grocery Manufacturers of America, sebuah kelompok perdagangan yang beranggotakan para pembuat makanan bayi dan balita memberikan keterangan untuk merespon penelitian ini.
 
"Hasil penelitian ini belum bisa dikatakan sebagai hasil yang akurat karena data yang digunakan adalah data tahun 2012. Tentu tidak sepenuhnya bisa merefleksikan beberapa produk baru yang sudah berusaha dikurangi kadar sodiumnya," komentar mereka.
 
Menurut rekomendasi dari Institute of Medicine, makanan untuk balita sebaiknya mengandung sodium tidak lebih dari 210 miligram per sajian. Namun rata-rata makanan balita justru mengandung 361 miligram sodium hampir 1,5 kali lipat lebih banyak dari jumlah yang disarankan.

(lus/odi)