Banyak orang menganggap ngemil bisa bikin bobot tubuh naik. Demikian juga makanan rendah karbohidrat akan cepat menurunkan berat badan. Apakah benar mitos-mitos diet ini?
1. Mitos: Mengubah kebiasaan kecil bisa menurunkan berat badan dalam jangka panjang
Foto: Thinkstock
|
2. Mitos: Sering ngemil akan membuat berat badan bertambah
Foto: Thinkstock
|
3. Mitos: Anda harus memiliki tujuan saat diet
Foto: Thinkstock
|
Jika Anda memiliki target saat diet, Anda bisa merasakan manfaatnya paling tidak 18 bulan setelahnya. Sedangkan jika Anda memang tidak memiliki target saat diet, dampak dari diet yang Anda jalani baru akan terasa sekitar 2 tahun kemudian. Jangan ragu untuk mematok target yang “agresif”, pastikan jika Anda melakukan dengan cara yang sehat.
4. Mitos: Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan efektif menurunkan berat badan
Foto: Thinkstock
|
Jika ingin menurunkan berat badan, ubah kualitas diet Anda. Hanya dengan menambahkan buah dan sayur ke dalam menu diet tidak akan berdampak apa-apa kecuali juga mengganti konsumsi makanan tinggi kalori dan rendah vitamin yang selama ini dikonsumsi.
5. Mitos: Bebas makan dalam porsi apapun asal rendah karbohidrat
Foto: Thinkstock
|
Makanan rendah karbohidrat biasanya tinggi akan lemak dan protein, dua hal yang sebenarnya bisa mengenyangkan perut. Mengonsumsi makanan cukup sampai merasa kenyang akan lebih baik karena Anda akan belajar mengatur jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh.
6. Mitos: Ada beberapa jenis makanan yang bisa membantu pembakaran lemak
Foto: Thinkstock
|
Makanan yang bisa membantu pembakaran lemak biasanya diklaim rendah kalori dan karbohidrat namun kaya serat dan protein. Sebenarnya karakteristik beberapa makanan tersebut bisa membantu mengontrol kalori dan hormone. Namun tidak serta merta membantu pembakaran lemak seperti mitos yang sudah berkembang.
Halaman 2 dari 7