Semua madu sebenarnya mengandung senyawa antibakteri, namun kadarnya tergantung banyak faktor. Salah satu madu yang unggul dalam hal ini adalah madu manuka. Tak heran, harganya relatif lebih mahal.
Kandungan antibakteri dalam madu tergantung jenis nektar, kualitas tanah tempat tanaman sumber nektar tumbuh, cuaca, hingga cara mengekstraknya. Tak heran, salah satu madu terbaik berasal dari Selandia Baru yang masuk 10 besar negara terbersih di dunia, yakni madu manuka. Nilai ekspornya per tahun mencapai 120 juta dollar Selandia Baru atau sekitar Rp 1,14 triliun.
Madu manuka diproduksi oleh lebah madu Eropa (Apis mellifera) yang mengambil nektar dari bunga manuka (tea tree, Leptospermum scoparium, atau Leptospermum polygalifolium) di Australia dan Selandia Baru. Label 'madu manuka' hanya boleh dipakai untuk madu yang mengandung 70% serbuk sari dari Leptospermum scoparium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun tidak semua madu manuka mengandung MGO dalam kadar tinggi karena tergantung faktor-faktor tadi. Manuka Health New Zealand, misalnya, memproduksi madu manuka dengan kadar MGO dari 30+ sampai 550+.
Perusahaan madu manuka terbesar di Selandia Baru ini adalah satu-satunya perusahaan yang mematenkan MGO untuk menampilkan kandungan metilglioksal dalam madu manuka secara jelas kepada konsumen. Jika MGOnya 30+, berarti ada minimal 30 mg MGO per 1 kg madu manuka.
Semakin besar kandungan MGOnya, semakin baik sifat antibakterinya. Tanda '+' menandakan bahwa kandungan MGOnya bisa bertambah asal disimpan dengan baik dan benar.
"Madu manuka dengan MGO kurang dari 100 digunakan sebagai table honey atau sekadar untuk menjaga kesehatan tubuh, sedangkan MGO lebih dari 100 memiliki sifat antibakteri. Jadi, bisa membantu menyembuhkan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri," jelas Wayan Raimantera, Managing Director PT Elang Biru Indonesia Gemilang selaku distributor tunggal Manuka Health di Indonesia, pada konferensi pers di Pullman Jakarta Indonesia (26/11/2014).
Madu merek Manuka Health New Zealand dijual sejak tahun 2006 di Indonesia lewat website www.madumanuka.co.id atau di lebih dari 60 outlet, termasuk di supermarket-supermarket kelas A. Tersedia kemasan botol 250 gram dan 500 gram dengan harga per botol sekitar Rp 145.000-925.000.
Varian madu nonmanuka juga ada, yakni madu wild flower, kamahi, dan clover honey. Tersedia pula produk royal jelly dan propolis yang baik bagi kesehatan. Selain dalam bentuk aslinya, Manuka Health juga mengolah madu manuka menjadi biskuit, bahkan produk perawatan kulit dan pengobatan luka.
(fit/odi)