Jika Pasta Disantap Dingin Bisa Menurunkan Risiko Diabetes

Jakarta - Karbohidrat dipercaya bisa meningkatkan kadar gula darah tubuh setelah dicerna dalam perut. Pasta sebagai sumber karbohidrat ternyata bisa menimbulkan efek yang bertolak belakang saat dikonsumsi dalam keadaan dingin.

Saat dicerna dalam perut sumber karbohidrat seperti pasta, kentang, dan roti akan diserap sebagai gula sederhana. Hal ini bisa meningkatkan gula darah dan sebagai responnya tubuh akan memproduksi hormon insulin untuk keseimbangan.

Peningkatkan glukosa darah yang tinggi, disusul penurunan drastis mengakibatkan orang akan merasa cepat lapar setelah makan. Jika ingin menghindari bahaya konsumsi makanan manis dan kaya karbohidrat, para ahli diet menyarankan konsumsi makanan tinggi serat yang meningkatkan kadar gula secara bertahap.

Tapi, bagaimana jika orang bisa mengubah kandungan dalam pasta dan kentang menjadi sesuatu yang bekerja seperti serat? Pertanyaan tersebut dijawab program acara Trust Me I'm a Doctor, Dr Denise Robertson, ahli ilmu nutrisi senior dari the University of Surrey mengadakan eksperimen di restoran Italia Positano is di Guildford, Inggris.

Seperti dilaporkan BBC (17/10/2014) hal ini bisa saja terjadi berkat perubahan struktur pasta menjadi "resistant starch” yang terjadi saat pasta dimasak dan didinginkan. Disebut “resistant starch” karena saat didinginkan, kandungan karbohidrat dalam pasta akan melawan enzim dalam perut yang menguraikan karbohidrat dan meningkatkan kadar gula.

'Normal starch' yang ada dalam pasta dan roti langsung diuraikan menjadi gula, jika tidak dibakar maka akan berubah menjadi lemak. Sementara resistant starch, saat dicerna beberapa rantai glukosa tidak diuraikan dalam usus halus.

Jika pasta disantap saat sudah dingin, tubuh akan memperlakukannnya sebagai serat. Tingkat glukosa akan naik perlahan dan membantu bakteria baik dalam perut. Tubuh juga akan menyerap kalori lebih

(dni/odi)