Disponsori oleh Perusahaan Junk Food, Piala Dunia Dapat Picu Tingkat Obesitas

Kuliner Piala Dunia

Disponsori oleh Perusahaan Junk Food, Piala Dunia Dapat Picu Tingkat Obesitas

- detikFood
Selasa, 24 Jun 2014 10:14 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta -

Banyaknya sponsor serta pemasaran makanan junk food bertema Piala Dunia 2014 menyebabkan banyak pihak khawatir akan berpengaruh pada tingkat obesitas. Juga munculnya penyakit kronis lainnya.

Dalam sebuah riset konsumen oleh Firm Webloyalty, Di Inggris saja, penjualan makanan dan minuman tidak sehat yang terkait dengan permainan sepak bola di televisi akan mencapai $ 459 juta atau sekitar Rp 5 triliun.

Empat tahun yang lalu, dalam minggu pertama dari turnamen sepak bola di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, penjualan keripik dan cokelat meningkat sebesar 10 persen dan 37 persen. Masing-masing dibandingkan dengan di minggu yang sama untuk tahun sebelumnya ketika tidak ada turnamen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demikian juga dengan acara olaharaga di beberapa televisi besar lainnya juga mendorong penjualan makanan yang tidak sehat. Penjualan minuman manis meningkat sebesar 10 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Thiago Herick de Sa selaku ahli nutrisi di University of Sao Paulo di Brazil, mengatakan pemasaran junk food merupakan "serangan langsung" pada upaya global untuk menstabilkan epidemi obesitas melalui peningkatan pilihan gizi.

"Tujuan dasar dari setiap perusahaan adalah untuk menjual produk atau jasa mereka dan untuk mendapatkan keuntungan," tutur de Sa.

"Para sponsor untuk acara olahraga besar seperti ini merupakan bagian dari strategi pemasaran perusahaan untuk mencapai tujuan. Salah satu tujuannya adalah untuk mendorong orang termasuk anak-anak mengonsumsi lebih banyak produk mereka," jelas de Sa.

Untuk turnamen tahun ini, FIFA telah bermitra dengan Coca-Cola dan mendapat sponsor dari McDonald's dan Budweiser. Perusahaan ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang tidak sehat.

Selama beberapa dekade, pemasar produk ini telah berusaha untuk mengasosiasikan produk yang tidak sehat dengan kelas dunia olahraga. Coca-Cola merupakan perusahaan yang pertama yang terlibat dalam pemasaran yang berhubungan dengan olahraga. Pada Olimpiade tahun 1928 perusahaan ini telah mensponsori acara perhelatan sepak bola terbesar di masa itu.

Susan Switchers, seorang profesor di Department of Health and Science di Purdue University, mengatakan anak-anak mungkin akan sangat terpengaruh oleh hal-hal yang berhubungan dengan pemasaran makanan yang berkaitan dengan acara olahraga.

"Mereka melihat pesan iklan dimana-mana dan kita tahu bahwa anak-anak lebih rentan terhadap pesan iklan dibandingkan orang dewasa," tutur Switchers.

"Dan bagi anak-anak atlet adalah seorang model sehingga makanan yang tidak sehat lebih mendapatkan dorongan di mata anak-anak melalui hubungan mereka dengan acara-acara seperti olimpiade." Tambah Switchers.

(lus/odi)

Hide Ads