Lengkapi Sarapan dengan Segelas Susu untuk Cegah Radang Sendi Lutut

Jakarta - Selain menjaga kesehatan gigi dan tulang, konsumsi susu juga terbukti bisa mengurangi risiko nyeri sendi. Melambatnya gejala arthritis ini sangat terlihat pada wanita dan tidak pada pria.

Arthritis adalah rasa nyeri yang disebabkan penipisan sendi di tangan, pinggang, atau lutut karena radang. Untuk studi ini Dr. Bing Lu dan timnya dari Brigham and Women's Hospital di Boston, Amerika Serikat berfokus pada osteoarthritis lutut. Menganalisa data dari studi oleh National Institutes of Health tahun 2002.

Total partisipan 2.148 orang dengan 3.064 nyeri sendi lutut ada dalam studi tersebut. Partisipan melibatkan 888 pria dan 1.260 wanita yang rata-rata umurnya 60 tahun saat studi dilakukan. Para partisipan didata mengenai diet mereka seperti frekuensi minum susu selama 12 bulan terakhir dan berapa banyak mereka minum.

Karena ruang antara tulang di lutut akan semakin menyempit dengan memburuknya arthritis, X- ray digunakan untuk mengukur perubahan di ruang sendi lutut. Tim peneliti melakukan tindak lanjut pada bulan ke 12, 24, 36, dan 48 setelah survei dan pemeriksaaan. Tim Dr. Bing Lu mengelompokkan partisipan berdasarkan berapa gelas yang dikonsumsi per minggu.

Saat dibandingkan perubahan dalam ruang sendi di antara partisipan, mereka menemukan lebar ruang menurun 0,38 mm pada wanita yang tidak mengonsumsi susu, menurun 0,29 mm pada wanita yang mengkonsumsi enam gelas susu, dan 0,26 mm pada wanita yang mengonsumsi lebih dari tujuh gelas. Tidak hubungan antara konsumsi susu dengan ruang sendi pada pria.

“Perbedaan jenis kelamin dalam hubungan konsumsi susu dengan bertumbuhnya osteoarthritis masih belum dimengerti. Jika melihat asupan kalsium dari susu dan munculnya osteoarthritis, wanita mungkin lebih sensitif pada efek kalsium daripada pria,” tutur Dr. Bing Lu kepada Reuters (10/04/2014). Studi ini dipublikasikan di Arthritis Care and Research.

Tapi, ternyata tidak semua produk susu menimbulkan manfaat kesehatan ini. Konsumsi yogurt terlihat tidak mempengaruhi penurunan nyeri sendi. Wanita yang mengonsumsi lebih banyak keju justru arthritis yang diderita memburuk. Efek buruk bisa saja disebabkan oleh lemak jenuh dalam keju.

(dni/odi)