Ingin Kulit Lebih Kencang? Rutinlah Minum Kaldu Rebusan Tulang Sapi Plus Cuka

Ingin Kulit Lebih Kencang? Rutinlah Minum Kaldu Rebusan Tulang Sapi Plus Cuka

- detikFood
Minggu, 02 Mar 2014 12:50 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Botox dan krim dapat mengatasi kerutan dan menjadi rahasia awet muda para artis. Tapi, seorang ahli kecantikan menyatakan rahasia kulit kencang ternyata tidak perlu mahal. Cukup mengonsumsi dua hingga tiga gelas kaldu per hari!

Jangan langsung membuang kuah kaldu bekas rebusan tulang sapi atau kaki kambing, karena kandungan mineralnya bisa berfungsi sebagai anti penuaan dini. Para ahli kesehatan dan kecantikan menyatakan jika dikonsumsi rutin berpengaruh pada pengencangan kulit wajah.

Julia March, terapis kesehatan untuk selebriti Hollywood merekomendasikan kuah kaldu untuk klien yang mengeluhkan kulit yang mulai kendur dan iritasi. “Kulit klien saya menunjukkan pengurangan iritasi, terlihat lebih bercahaya, dan lebih kencang saat meminum kaldu. Bahan makanan ini menguatkan dan menyembuhkan kulit,” tutur Julia kepada Daily Mail (01/03/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyarankan mengonsumsi hingga tiga gelas (709 ml) per hari untuk meningkatkan kesehatan kulit. Racikan kaldu ini mudah dibuat. Rebus tulang sapi atau domba dengan satu sendok makan cuka, bumbu tersebut bisa mengeluarkan lebih banyak mineral selama beberapa jam. Tambahan herba dan sayuran juga bisa menambah rasa kuah kaldu.

Ahli kesehatan menyatakan kuah kaldu rebusan tulang bisa meningkatkan kesehatan kulit karena kandungan kolagen, protein yang memberikan fleksibilitas dan kekuatan kulit. Hal ini ditambah dengan kandungan asam hyaluronic, molekul yang ditemukan dalam tulang rawan yang menarik air dan mineral penting dalam sel.

Kaldu sapi juga bisa membantu pencernaan dan kaya akan magnesium, mineral yang membantu melawan stres dan membuat otot santai. “Direkomendasikan membuat kuah kaldu menggunakan sapi yang diberi pakan rumput untuk manfaat yang lebih baik. Patahkan tulang supaya nutrisi dari tulang rawan bisa keluar,” tutur Ian Marber selaku juru bicara The Food Doctor.

(fit/odi)

Hide Ads