Penanganan yang tidak benar serta adanya kontaminasi terhadap bakteri ataupun racun membuat keracunan makanan mudah terjadi. Seafood merupakan salah satu makanan yang rentan sekali mengalami kerusakan jika tidak ditangani dengan baik. Seafood yang sudah tidak segar mudah sekali tercemar oleh bakteri. Hal ini akan menyebabkan kandungan histaminnya meningkat.
Sebelum mengonsumsi seafood sebaiknya pastikan seafood tersebut dalam keadaan yang segar. Keracunan yang ditimbulkan dapat dikarenakan karena seseorang memiliki alergi ataupun karena seafood sudah tidak segar sehingga histaminnya meningkat.
"Reaksi alergi yang timbul pada setiap orang pun berbeda-beda tergantung dari ketahanan fisik serta daya tahan tubuhnya. Jika daya tahan tubuh sedang menurun makan timbulnya alergi lebih cepat muncul," tutur dr. Ayu Yuni Andini, dokter umum di Klinik Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Bagaimana efek yang ditimbulkan saat terjadi keracunan makanan? Saat mengalami keracunan makanan, efeknya mulai dari yang ringan sampai yang berat.
"Untuk efek yang ringan saat terjadi keracunan makanan ini akan timbul gatal-gatal, kulit kemerahan, dan juga bengkak. Untuk efek yang berat ini bisa terjadi diare, kesulitan menelan, mual, muntah, dan sesak nafas," jelas dr. Ayu saat dihubungi oleh Detikfood (26/02/2014).
Jika setelah mengonsumsi seafood, Anda mengalami diare dan juga muntah, pertolongan pertama sebelum membawanya ke rumah sakit terdekat adalah memberikan minuman oralit ataupun minuman isotonik.
"Untuk membuat oralit larutkan 1 sdm gula dan 2 sdm garam ke dalam 200 cc air putih. Selain itu juga dapat minum air kelapa hijau," tambah dr. Ayu.
Jika keracunan terjadi pada anak-anak sebaiknya segera bawa ke rumah sakit karena anak-anak lebih cepat mengalami dehidrasi dibandingkan orang dewasa. Penanganan keracunan makanan yang terlambat dapat membuat tekanan darah menurun serta sesak nafas yang parah. Hal ini bisa menimbulkan kematian.
(fit/odi)