Seperti dilansir dari Fox News (26/02/2014), Jacqueline Banks selaku konselor kesehatan holistik menjelaskan apakah benar konsumsi terlalu banyak buah bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
Banks mengatakan buah tinggi kandungan fruktosa dan karbohidrat, yaitu dua zat gizi yang perlu diperhatikan jumlah asupannya bila seseorang sedang berdiet. Konsumsi terlalu banyak fruktosa dapat menyebabkan lonjakan kadar insulin yang menyulitkan tubuh untuk membakar lemak.
Penelitian yang dilakukan Produce for Better Health Foundation menunjukkan, orang Amerika rata-rata mengonsumsi kurang dari satu cangkir buah tiap harinya. Bagi orang-orang yang sedang tidak berdiet, kadar fruktosa tidak menjadi masalah terlebih bila asupan buah mereka sangat rendah.
Namun bagi dua per tiga orang Amerika yang kelebihan berat badan atau obesitas, asupan buah yang terlalu banyak dapat menyulitkan usaha penurunan berat badan mereka.
Banks mengatakan, sebaiknya orang-orang yang sedang berdiet membatasi porsi harian buah mereka dan memilih buah yang tepat. Buah berwarna gelap biasanya memiliki kulit yang tipis dan memproduksi lebih banyak antioksidan dibanding buah berwarna terang yang kulitnya tebal.
Buah berry, seperti blueberry, cranberry, dan raspberry terbukti dapat menurunkan respon glukosa dan memperlambat sistem pencernaan. Bila buah ini ditambahkan ke dalam makanan tinggi glikemik, seperti kentang atau ubi, buah berry mampu membatasi lonjakan gula darah.
Jadi jika Anda sedang dalam usaha penurunan berat badan, Banks menyarankan agar mengonsumsi satu atau dua porsi buah saja tiap harinya. Konsumsilah buah berry dan apel hijau lebih banyak. Untuk buah-buahan manis, seperti mangga, ceri, atau buah kering sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering.
(fit/odi)