Produsen Makanan di Amerika Sepakat Kurangi Kalori Produk

Produsen Makanan di Amerika Sepakat Kurangi Kalori Produk

- detikFood
Jumat, 10 Jan 2014 16:03 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia setuju untuk memangkas milyaran kandungan kalori dalam produk mereka secara sukarela. Hal ini dilakukan untuk membantu melawan obesitas yang semakin meningkat di Amerika.

Pada Mei 2010, 16 perusahaan, Coca-cola hingga Kraft Foods Group, berjanji untuk memangkas 1 triliun kalori dari pasaran Amerika Serikat pada tahun 2012 dan 1,5 triliun pada tahun 2015 dibandingkan dengan rata-rata kalori pada tahun 2007. Faktanya, menurut laporan University of North Carolina di Chapel Hill (UNC) pada tahun 2012 memangkas hingga 6,4 triliun kalori.

“Laporan seperti ini dan fakta bahwa mereka bisa melewati batas komitmen mereka hingga empat kali lipat menunjukkan bahwa orang bisa membuat perubahan dengan memberikan keluarga Amerika lebih banyak pilihan sehat,” tutur Larry Soler selaku pimpinan Partnership for a Healthier America, lembaga non-profit yang didirikan oleh Michelle Obama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir oleh Fio, perusahaan yang melakukan komitmen ini mengatakan mereka akan mengganti produk rendah kalori, memodifikasi produk asli untuk memangkas kalorinya, dan mengecilkan ukuran porsi. Barry Popkin selaku kepala peneliti menemukan perusahaan minuman memproduksi produk dengan gula buatan karena itu mengandung kalori lebih rendah.

Beberapa perusahaan lainnya yang berjanji untuk memangkas kalori adalah Bumble Bee Foods, Campbell Soup Co, ConAgra Foods, General Mills, Hillshire Brands, Kellogg Co, Mars, McCormick & Company, Nestle; USA, Post Foods, the Hershey Company, J.M. Smucker dan Unilever. Perusahaan tersebut tergabung dalam Healthy Weight Commitment Foundation, organisasi yang mempunyai visi menurunkan tingkat obesitas.

Pada tahun 2007 ada 16 perusahaan menjual 60,4 triliun kalori, 36 persen dari total kalori dalam makanan dan minuman kemasan seperti sereal, keripik, sup kaleng, dan soda yang dijual tahun lalu. Tahun 2012 mereka menjual 54 triliun kalori. Untuk menghitung kalori, tim peneliti UNC mengkombinasikan data makanan dan minuman dengan informasi nutrisi produk.

(dni/odi)

Hide Ads