Apakah Konsumsi Buah Kering Aman untuk Kesehatan?

Apakah Konsumsi Buah Kering Aman untuk Kesehatan?

- detikFood
Senin, 30 Des 2013 14:30 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Buah kering jadi pilihan karena praktis dan rasanya enak. Di negera dengan empat musim, persediaan buah yang menurun karena musim dingin diatasi dengan buah kering. Tetapi, apakah buah kering ini benar-benar baik untuk tubuh?

Departemen pertanian Amerika Serikat bahkan merekomendasikan untuk mengonsumsi buah-buahan 230 gram – 350 gram setiap hari. Hal ini dengan tujuan agar nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh terpenuhi.

Buah segar, buah kaleng atau buah kering dapat dikonsumsi sesuai dengan rekomendasi yang dianjurkan, biasanya perbedaan umur dapat membuat porsi setiap orang berbeda-beda. Umumnya buah kering mempunyai kandungan mineral yang bagus untuk tubuh. Misalnya saja seperti phytonutrients dan serat, walaupun tergantung jenis dan ukuran buah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan cara dikeringkan, buah-buah ini mejadi praktis dan dapat menjadi kudapan sehat. Apalagi, buah kering juga dapat digunakan untuk bahan campuran kue.

Walaupun begitu, buah ini ternyata tetap saja mempunyai risiko sendiri. Metode pengeringan pada buah ternyata juga mempunyai cara-cara tersendiri, sesuai jenis buahnya. Ketika beberapa jenis buah dikeringkan, sulfur dioksida akan ditambahkan pada buah dengan tujuan mencegah perubahan warna.

Bahan kimia ini ternyata mempunyai risiko buruk bagi orang yang sensitif seperti penderita asma. Sulfur dioksida juga menghancurkan vitamin B thiamin dalam buah. Meskipun ada banyak kandungan sulfur dioksida dalam buah, tetapi masih ada buah yang lebih bersih di pasar tradisional atau membelinya secara online.

Pengeringan juga menghancurkan vitamin B dan vitamin C, bahkan beberapa buah mendapat tambahan gula. Pisang yang dikeringkan bahkan digoreng terlebih dahulu. Sebaiknya, perhatikan daftar komposisi makanan untuk memastikan kandungan nutrisinya.

Buah kering tetap baik untuk dikonsumsi sebagai pemenuhan kenutuhan nutrisi. Namun, sebaiknya tetap memperhatikan kandungan bahan kimia, pengawet, gula, dan zat lainnya yang mungkin ada di dalamnya.

(dni/odi)

Hide Ads