Studi menunjukkan, sarapan oatmeal meningkatkan persepsi kenyang, menurunkan persepsi lapar, dan mengurangi keinginan untuk makan dibanding sarapan sereal.
Dalam penelitian yang dipublikasikan Journal of American College of Nutrition, para peneliti membandingkan dampak kenyang dari dua jenis sarapan populer, yaitu sereal dan oatmeal. Sebanyak 48 subyek penelitian berusia 18 tahun dan di atas 18 tahun diuji selama dua hari. Mereka harus mengonsumsi sereal dan oatmeal saat sarapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, menu sarapan juga diatur melalui tes physiochemical karakterisasi beta-glucan, pencernaan kinetik pati in vitro, dan viskositas.
Hasil penelitian menunjukkan, dibanding sarapan sereal, sarapan oatmeal lebih meningkatkan persepsi kenyang dan menurunkan persepsi lapar serta keinginan untuk makan. Sementara itu, peringkat kepuasan subyek penelitian saat mengonsumsi sereal dan oatmeal tidak terlalu berbeda.
Mengapa oatmeal lebih mengenyangkan? Hasil tes physiochemical menunjukkan, kandung beta-glucan dari oatmeal lebih kental karena konsentrasinya lebih tinggi dan molekulnya lebih berat. Hal ini menandakan oatmeal mengandung lebih banyak serat dibanding sereal.
Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan, mengonsumsi oatmeal saat sarapan bisa memperpanjang periode waktu antara makan. Sarapan oatmeal juga membangun kebiasaan kondusif untuk menurunkan berat badan.
(odi/odi)