Telur, si Bulat Lonjong yang Bergelar 'Daging'

Jakarta - Sarapan dengan telur pagi ini? Telur ayam menjadi salah satu sumber protein paling lama dikenal manusia. Kandungan sejumlah protein dalam tiap butirnya membuat telur ayam mendapat julukan sebagai daging.

United States Department of Agriculture (USDA) memasukkan telur dalam kategori daging dalam Food Guide Pyramid. Ini karena telur mengandung protein dan choline yang penting bagi kesehatan dan bisa jadi pengganti daging sapi. Selain itu, telur ayam merupakan sumber protein murah, mudah didapat, juga luwes diolah menjadi beragam hidangan.

Telur unggas seperti burung, ayam, bebek dan angsa sejak zaman prasejarah sudah menjadi makanan manusia. Karena itu telur jadi andalan untuk memenuhi kebutuhan gizi. Dalam sebutir telur (sekitar 50 gram) mengandung 78 kalori, lemak 5 g, kolesterol 187 mg, karbohidrat 0,6 g, protein 6 g dan vitamin A, B dan D.

Keuntungan lain telur sangat mudah diolah. Tanpa perlu peralatan yang banyak, bahkan dengan hanya direbus air saja. Olahan telur yang dikenal di dunia juga tak terbatas banyaknya. Namun, belakangan ini orang mulai cermat mengonsumsinya seiring dengan maraknya gaya hidup sehat.

Dalam ulasan khusus ini, detikfood akan menghadirkan sejumlah bahasan mengenai telur. Jenis-jenis telur, nutrisi telur, olahan telur populer dan tradisional. Juga telur-telur unik yang menjadi perhatian dunia.

Benarkah konsumsi telur bisa memicu bisulan dan naiknya kadar kolesterol? Berapa butir telur sebaiknya dikonsumsi per hari? Semuanya akan kami ulasa bersama ahli nutrisi. Termasuk konsumsi telur khusus untuk anak.

Karena kandungan nutrisi sebutir telur ayam yang beratnya berkisar 50 g – 79 g bisa memenuhi asupan nutrisi penting per hari maka dianjurkan untuk mengonsumsi 1 butir telur tiap hari. Sudahkan Anda makan telur hari ini?


(odi/odi)