Berbagai penyakit, terutama penyakit jantung yang menjadi penyebab utama kematian di Amerika Serikat, salah satunya dipicu dari konsumsi lemak trans.
Oleh karenanya, Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat (FDA) melarang pemakaian lemak trans dalam berbagai produk makanan. Usaha ini rupanya telah dilakukan pejabat FDA selama 15 tahun dengan tujuan awal berupa pemberian label pada produk makanan yang mengandung lemak trans.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hamburg, dalam satu dekade terakhir kandungan lemak trans di berbagai produk makanan memang sudah menurun drastis, hanya saja hal ini tetap menjadi perhatian. “Lemak trans sudah lama dikritik para ahli gizi. Pemerintah New York dan pemerintah negara bagian lainnya bahkan telah melarang kandungan lemak trans,” ujar Hamburg.
Saat ini FDA belum menetapkan batas waktu bagi produsen makanan untuk menghilangkan lemak trans. Namun, mereka akan mengumpulkan komentar selama dua bulan untuk dijadikan referensi para pejabat terkait dalam mengambil keputusan. Tiap jenis produk makanan kemungkinan akan memiliki batas waktu yang berbeda, tergantung tingkat kesulitannya.
“Kami ingin melakukannya dengan cara yang tidak terlalu mengganggu pasar,” ujar Michael Taylor selaku Wakil Komisaris FDA untuk makanan. Kini FDA sudah tidak memasukkan lemak trans ke dalam daftar bahan tambahan pangan yang dianggap aman. Bila ada produsen makanan yang ingin menggunakan lemak trans, FDA tidak akan menyetujuinya.
Sementara itu, kelompok advokasi Pusat Ilmu Pengetahuan untuk Kepentingan Umum mengaku telah mengajukan petisi kepada FDA untuk menghilangkan kandungan lemak trans sejak sembilan tahun lalu.
Michael Jacobson selaku Direktur kelompok ini mengatakan, “FDA harus bergerak cepat untuk menentukan batas waktu. Enam bulan atau satu tahun rasanya sudah cukup mengingat FDA telah menghabiskan lebih dari satu dekade untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan.”
(dni/odi)