Proses pembuatan tempe berbeda dengan tahu. Tempe dibuat dengan fermentasi biji kedelai yang menggunakan beberapa jenis kapang. Nantinya kapang ini akan menghidrolisis senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh tubuh.
Jika sudah melalui proses fermentasi, biji kedelai tadi akan menjadi padat dan menempel dengan biji kedelai lainnya. Bentuknya beragam dan tergantung pada cetakan yang digunakan, ada yang bulat, persegi dan segi tiga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lain halnya dengan tahu yang justru dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang difermentasi. Olahan kedelai yang diadaptasi dari China ini umumnya bertekstur lunak dan ada yang berwarna putih dan kuning.
Selai digoreng, tahu juga bisa dimasak menjadi tahu bacem, tahu bakso, tahu campur atau tahu isi. Bahkan sering juga digunakan sebagai pelengkap bakso, batagor dan siomay.
Nutrisi tahu juga tak kalah baik dengan tempe. Per 100 gram tahu mengandung 80 kkal energi, 10,9 gram protein, 4,7 gram lemak, 0,8 gram karbohidrat dan 0,1 gram lemak. Selain lima nutrisi penting ini, tahu juga kaya akan kalsium sekitar 223 mg, 183 mg fosfor dan 3,4 mg zat besi.
Meski tahu dan tempe memiliki nilai nutrisi yang berbeda, namun kandungan nutrisi kedua olahan kedelai ini bisa memenuhi asupan nutrisi harian. Karena itu, keduanya perlu dikonsumsi setiap hari saat makan siang atau makan malam sebagai asupan protein nabati.
(dyh/odi)