Protein amyloid-beta yang ada di dalam cairan otak biasanya secara otomatis dibersihkan oleh tubuh. Namun, proses pembersihan ini bisa meningkatkan risiko penyakit Alzheimer. Untuk menghilangkannya, amyloid-beta harus menempel pada protein apolipoprotein E. Saat tidak menempel pada protein tersebut, membuat amyloid-beta akan menjadi “lipid-depleted" (LD) yang kurang stabil dan bisa menjadi racun untuk otak.
“Pola makan yang kita terapkan dalam waktu lama lebih cenderung membawa pengaruh besar pada otak. Pengaruh tersebut antara melindungi atau meningkatkan risiko terserang penyakit Alzheimer,” tutur kepala peneliti Suzanne Craft, professor medicine Wake Forest School of Medicine, North Carolina, Amerika Serikat kepada Live Science (18/06/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum partisipan menjalani diet, tim peneliti meneliti tingkat LD amyloid-beta. Mereka menemukan partisipan yang mengalami gangguan kognitif ringan mempunyai tingkat LD amyloid-beta lebih tinggi daripada partisipan sehat yang berarti mereka mempunyai faktor risiko genetik untuk Alzheimer.
Partisipan secara acak diminta untuk menjalani diet kaya lemak jenuh (daging dan bacon), diet tinggi indeks glikemik (nasi dan roti putih) atau diet rendah lemak jenuh (ikan dan ayam), dan rendah indeks glikemik (whole grain) selama empat minggu.
Kedua grup mengonsumsi jumlah kalori sama dan sampel cairan otak belakang mereka dikumpulkan pada awal dan akhir studi dari suntikan tulang belakang.
Hasil menunjukkan partisipan dengan diet kaya lemak mengalami peningkatan kadar LD amyloid-beta. Sementara grup dengan diet rendah lemak mengalami penurunan. Tapi, orang yang mengalami gangguan fungsi kognitif tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kedua diet ini.
“Makanan kaya lemak jenuh dan tinggi kandungan glikemik bisa menurunkan kadar hormon insulin dalam otak. Insulin mungkin terlibat dalam pembersihan amyloid-beta dati otak yang memainkan peran dalam penyakit Alzheimer,” tambah Craft. Studi ini dipublikasikan pada Senin (17/06/2013) di jurnal JAMA Neurology.
(dyh/odi)