Secara umum, daging ayam lebih rendah lemak dan kalori dibanding daging jenis lain. Namun, sehat atau tidaknya hidangan ayam tergantung bagian mana yang digunakan, bahan pelengkap, dan cara memasaknya.
Dada ayam biasanya memiliki lebih banyak daging dibanding paha ayam. Dagingnya lebih kering dan berserat karena tak mengandung lemak. Sedangkan daging paha ayam lebih basah dan gurih karena lebih berlemak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya lebih rendah lemak dan kalori, daging dada ayam juga lebih tinggi protein. Per cupnya mengandung sekitar 43 gram protein, sementara paha ayam 36 gram. Niacinpun lebih banyak terdapat pada dada ayam. Dibanding paha ayam yang hanya mengandung 9 gram niacin, dada ayam mengandung 19 gram jenis vitamin B tersebut.
Bagaimanapun juga, paha ayam unggul dalam kandungan zat besi dan zinc dibanding dada ayam. Per cup paha ayam mengandung hampir 2 mg zat besi dan 3,5 mg zinc, sementara dada ayam hanya mengandung 1,5 mg zat besi dan 1,5 mg zinc. Seluruh data tersebut diambil dari situs Live Strong (11/04/11).
Berdasarkan informasi dari situs resmi KFC, seporsi daging dada fried chicken seberat 175-181 gram mengandung 320-520 kalori. Di dalamnya terkandung 14-34 gram lemak, termasuk 3-5 gram lemak jenuh. Selain itu, sajian cepat saji ini juga mengandung 110-145 mg kolesterol, 1.130-1.220 mg sodium, serta 29-36 gram protein.
Bagaimana dengan paha fried chicken di restoran tersebut? Dalam 100-110 gram paha ayam, terkandung 290-370 kalori serta 21-27 gram lemak, termasuk 4,5-5 gram lemak jenuh. Kolesterolnya 75-100 mg, sementara sodiumnya 760-850 mg dan proteinnya 15-18 gram. Rentang angka ini berdasarkan jenis sajian fried chicken di KFC, seperti Original Recipe, Extra Crispy, dan Spicy Crispy.
Kesimpulannya, daging dada ayam relatif lebih baik dalam segi nutrisi dibanding daging paha ayam. Jika ingin lebih menyehatkan, buang kulit dan lemaknya. Meskipun pada ayam goreng lapisan kulit ini yang lebih renyah dan gurih.
(flo/odi)