Karbohidrat kompleks yang terkandung dalam pati (seperti pasta, nasi, roti, keripik kentang) dan makanan tinggi gula (seperti permen dan kue) membuat sistem pernafasan bekerja lebih cepat, bila dibandingkan dengan konsumsi protein dan lemak sehat.
Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks membuat tubuh mengolah karbon dioksida dengan cepat, lewat udara yang dikeluarkan saat menghembuskan nafas. Tingginya karbon dioksida bisa membuat Anda merasa lelah dan tidak berenergi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain karbohidrat kompleks, kandungan garam yang tinggi dalam makanan juga membuat tubuh merasa lelah. Hal ini dikarenakan sifat sodium sebagai elektrolit yang menarik cadangan air dalam tubuh.
Terlalu banyak garam membuat tubuh menarik air di tempat-tempat yang tidak seharusnya, seperti pada aliran darah dan jaringan interstitial paru-paru. Hal ini membuat Anda sulit bernafas, merasa berat, lelah dan tidak berenergi.
Anda bisa mendapat asupan garam dari makanan segar, karena buah dan sayur pun ternyata memiliki sodium alami. Pilih makanan rendah garam, karena setiap hari manusia hanya membutuhkan 1800 mg sodium.
Makanan dan minuman berkarbonasi juga membuat tubuh kelelahan setelah mengonsumsinya. Hal ini dikarenakan, makanan berkarbonasi mempertahankan banyak udara di dalam perut. Kondisi ini mendorong otot diafragma yang berperan dalam pengaturan nafas.
Selain itu, minuman berkarbonasi membuat kadar karbon dioksida dalam tubuh meningkat. Biasanya, minuman berkarbonasi juga tinggi kandungan kafein yang berefek buruk bagi kesehatan.
Untuk tetap berenergi, konsumsi makanan dalam jumlah kecil untuk menghindari perut terlalu kenyang. Bisa juga dengan menerapkan pola makan sehat dengan konsumsi protein tanpa lemak, seperti dada ayam. Lemak sehat pada kacang-kacangan juga membuat tubuh berenergi. Hindari gula, garam, dan minuman berkarbonasi.
(fit/odi)