Kalau sedang berkunjung ke Hong Kong dan ingin berpetualang kuliner, mampirlah ke salah satu restoran penjual hidangan ular. See Wong Yan, misalnya, adalah salah satu yang direkomendasikan. Tempat ini menjual sup berisi daging ular segar.
Dari luar, See Wong Yan lebih mirip toko obat daripada restoran. Bedanya, di depannya ada tangki berisi ular hidup. Adapula wadah berisi kodok yang akan dijadikan santapan ular.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain daging ular, adapula beberapa bahan lain yang melengkapi sup kental dan creamy ini. Di dalamnya terdapat jamur kuping dan shiitake, juga potongan jahe yang membuat sup ini harum.
Seperti apa rasanya? "Fantastis! Rasanya lebih gurih dibanding ikan apapun yang pernah kami coba, namun masih cukup lembut sehingga mudah untuk menghabiskannya," komentar si reporter.
Warga setempat percaya bahwa menyantap daging ular di musim gugur dapat menyegarkan jiwa dan mengembalikan kekuatan tubuh. Konsumsi sup ular di puncak musim juga diyakini dapat memberikan kekuatan dan semangat untuk bekerja keras melewati dinginnya musim salju.
Memakan daging ular tak hanya dipraktikkan di Hong Kong. Hal ini juga cukup lumrah di China dan Taiwan. Meski asing, memasak dan memakan ular juga dilakukan di Jepang, tepatnya oleh pasukan pertahanan darat yang sedang menjalani pelatihan.
Di Indonesia, daging ular, biawak, serta binatang-binatang eksotis lainnya dijual untuk meningkatkan keperkasaan pria atau mengobati gatal-gatal. Kalau penasaran akan rasa sup ular namun tak ingin jauh-jauh pergi ke Hong Kong, Anda bisa mencarinya di daerah Mangga Besar.
(fit/odi)