Kamut adalah salah satu jenis gandum kuno yang lebih bergizi dari bijian lainnya. Tanaman ini disebut juga dengan Pharaoh grain atau biji-bijian Firaun. Karena diketahui sudah dikonsumsi sejak jaman Mesir kuno lebih tepatnya disebelah Timur Iran.
Meskipun berasal dari negara Timur Tengah, kamut pernah dibawa ke Amerika oleh para tentara, kemudian tanamannya dikembangkan oleh petani setempat selama beberapa tahun. Sayangnya, tanaman ini tidak dimanfaatkan secara maksimal, justru lebih sering dimanfaatkan untuk pakan ternak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dikutip foodrepublic (15/3/2013), kamut mengandung protein lebih banyak sekitar 30% dari jenis bijian lainnya, juga mengandung asam lemak yang lebih banyak. Selain itu juga diketahui mengandung banyak mineral di antaranya selenium, zink dan magnesium. Juga mengandung energi tinggi yang dibentuk dalam karbohidrat kompleks.
Biji-bijian ini juga banyak dijual di Eropa, Australia dan Asia. Biasanya ditemukan dalam bentuk olahannya seperti roti, pasta ataupun biskuit. Ada juga yang menjualnya dalam bentuk tepung dan baik dikonsumsi penderita celiac.
Bijian kuno yang konvensional ini dinyatakan mendekatai kepunahan. Namun, untungnya saat ini sudah banyak orang yang memahami khasiat dan kelezatan kamut karena kandungan gizi dan kelezatannya. Hal ini tak menutup kemungkinan jika tanaman kamut akan dibudidayakan kembali.
(dyh/odi)