Minuman bersoda dipilih karena mudah didapat, tersedia di mana-mana, harganya yang terjangkau, juga efek soda yang unik di dalam mulut. Meski banyak dibeli, tiap harinya pemberitaan akan bahaya minum soda tak pernah surut.
Dr. Melina Jampolis, ahli kesehatan CNN mengemukakan jika salah satu hal yang sangat lekat dengan soda adalah kalorinya yang tinggi. Minuman berkalori tinggi mempunyai kontribusi akan meningkatnya berat badan dan obesitas. Sayangnya, konsumsi minuman berkalori tinggi justru memberikan rasa kurang puas bagi si peminum, yang memicunya untuk minum lebih banyak lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tahun 2008, University of Minnesota melakukan penelitian terhadap 10.000 orang dewasa dan kebiasaan mereka mengonsumsi soda. Penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan jika sekaleng diet soda bisa meningkatkan 34% risiko penyakit yang berhubungan dengan metabolisme, perut buncit, dan kolesterol tinggi yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Data yang dipublikasikan National Helath and Nutrition Examination Survey menunjukkan bahwa konsumsi minuman tinggi gula kini semakin meningkat. Mereka menemukan jika hampir setengah populasi di Amerika mengonsumsi sekitar 178 kalori setiap hari dari minuman manis yang dikonsumsinya.
Bagi mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas, Dr. Melina menganjurkan agar konsumsi minuman bergula tinggi dibatasi. Minuman tersebut termasuk soda, minuman berenergi, juga jus dan teh dengan tambahan banyak gula.
(dyh/odi)