Kini, Dairy Research Institute sedang mencoba membuat keju dengan lebih rendah garam dan lemak, namun dengan rasa yang tidak berubah. Namun tentu hal ini menghadapi masalah, karena penggunaan garam dan lemak mempengaruhi tekstur, kualitas, serta rasa keju.
Problem yang dihadapi adalah garam dan lemak merupakan komponen yang sangat penting dalam pembuatan keju. Garam membantu mengontrol kelembapan dan kerja bakteri dalam keju. Garam juga berperan sebagai pengawet, dan memberikan rasa pada keju. “Jika saya menghilangkannya, rasanya akan berubah,” kata Mark Johnson, peneliti senior di Wisconsin Center for Dairy Research.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun banyak kendala, namun pengurangan kadar garam dan lemak pada keju ini bisa saja mengurangi angka obesitas di Amerika. Setiap tahunnya, Amerika mengonsumsi keju dalam jumlah fantastis. Maka kandungan dalam keju diharapkan bisa mengurangi obesitas yang angkanya kian menanjak.
“Keju adalah eksperimen di mana garam memiliki peran besar, dan kini para pembuat keju belum menemukan takaran yang pas jika kandungan garam dikurangi. Hal tersebut merupakan tantangan,” kata Dr. Gregory Miller dari Dairy Research Institute. Kini, pengurangan garam dan keju masih dalam tahap penelitian para ahli.
(dyh/odi)