Bumbu Kari Dapat Menurunkan Resiko Diabetes

Bumbu Kari Dapat Menurunkan Resiko Diabetes

- detikFood
Rabu, 01 Agu 2012 09:04 WIB
Foto: thinkstock
Jakarta - Bumbu kari terkenal karena semerbak aroma wanginya. Selain itu rasanya pun sangat sedap. Di balik kelezatannya racikan bumbu kari dari aneka rempah ini juga berkasiat menurunkan resiko penyakit diabetes.

Penelitian di Thailand menunjukkan bahwa suplemen yang mengandung senyawa yang ditemukan dalam bumbu kari dapat mencegah diabetes terutama pada orang yang berisiko tinggi.

Hasil penelitian yang dilakukan selama lebih dari 9 bulan ini telah dipublikasikan si jurnal Diabetes Care. Ditemukan bahwa mengonsumsi kurkumin sesuai dosis harian dapat mencegah kasus diabetes baru di antara orang-orang pradiabetes, yaitu orang yang memiliki kadar gula yang tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kurkumin merupakan senyawa dalam kunyit, yang merupakan sala satu rempa dalam bumbu kari. Penelitian laboratorium sebelumnya telah menunjukkan bahwa senyawa tersebut dapat melawan peradangan dan kerusakan oksidatif pada sel tubuh.

“Karena bermanfaat dan aman, kami mengusulkan bahwa ekstrak kurkumin dapat digunakan untuk terapi perawatan bagi orang-orang pradiabetes.” ucap ketua penelitian Somlak Chuengsamarn dari Srinakharinwirot University di Nakomnayok, Thailand.

Penelitian ini melibatkan 240 orang Thailand dewasa dengan pradiabetes yang secara acak ditugaskan untuk mengambil kapsul kurkumin atau plasebo. Responden diminta untuk mengonsumsi 6 kapsul suplemen sehari, masing-masing berisi 250 mg kurkuminoid.

Ditemukan bahwa suplemen tampaknya meningkatkan fungsi beta sel, yaitu sel-sel dalam pankreas yang melepaskan gula darah dan mengatur hormon insulin. Mereka berspekulasi bahwa efek anti-inflamasi kurkumin dapat melindungi beta sel dari kerusakan.

Namu seorang pakar diabetes mengatakan bahwa masih terlalu dini bagi orang untuk pergi ke toko makanan sehat untuk membeli suplemen kurkumin. “Ini terlihat menjanjikan, namun masih ada banyak pertanyaan.” kata Constance Brown-Riggs, seorang pendidik diabetes bersertifikat dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics.

(dyh/dyh)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads