Aroma dan tekstur tempe sangat unik. Tak heran jika tempe juga digemari di dunia, bahkan menjadi bintang nutrisi saat ini. Tempe berasal dari biji kedelai yang difermentasi menggunakan ragi tempe atau kapang Rhizopus. Hasilnya biji kedelai merekat padat, secara umum berwarna putih dan rasanya sedikit masam. Dibungkus dengan daun pisang atau plastik transparan.
Tempe bongkrek, tempe gembus, tempe koro dan tempe kedelai merupakan jenis tempe yang banyak dikenal masyarakat Indonesia. Dikonsumsi di wilayah perdesaan hingga kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan daging merupakan sumber protein hewani. Bila dimasak dengan racikan bumbu, bisa meresap hingga ke dalam serat daging. Nutrisi penting didalamnya adalah protein, vitamin, mineral dan lemak.
Berdasarkan Tabel Nutrisi Bahan Pangan Indonesia per 100 g daging sapi mengandung kalori sebanyak 273 kkal, 17,5 g protein, dan 22 g lemak. Jumlah nutrisinya memang lebih sedikit dari tempe, meskipun nilai kalori lebih tinggi.
Tempe bisa dibeli dengan harga Rp. 1.000,00 per potong. Jauh lebih murah dari daging sapi yang perkilogram kini mencapai harga Rp.90.000,00. Masing-masing punya kelebihan. Namun, dengan harga terjangkau dan kandungan nutrisi hebat, tempe masih sangat diperlukan oleh masyarakat sebagai sumber protein nabati yang sehat dan murah.
(dyh/odi)