Bayi tabung adalah teknik di mana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita. Metode ini dilakukan untuk mengatasi masalah ketidaksuburan setelah cara lain tidak berhasil. Agar cara ini sukses, peneliti dari Harvard School of Public Health menganjurkan para calon ibu untuk banyak mengonsumsi alpukat dan minyak zaitun.
Berdasarkan riset, lemak tak jenuh tunggal jauh lebih baik daripada jenis lemak lain bagi calon ibu. Zat ini banyak terdapat dalam diet Mediterania, seperti minyak zaitun, minyak bunga matahari, kacang-kacangan, biji-bijian, dan alpukat. Calon ibu juga disarankan mengurangi konsumsi lemak jenuh seperti yang terdapat dalam mentega dan daging merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata, wanita yang paling banyak mengonsumsi lemak jenis apapun memiliki lebih sedikit telur berkualitas yang dapat digunakan untuk treatment. Sementara itu, mereka yang banyak mengonsumsi lemak tak jenuh tunggal memiliki tingkat kelahiran bayi yang selamat 3.4 kali lebih tinggi dibanding yang asupannya sedikit.
"Hasil penelitian tersebut didorong oleh asupan lemak jenuh, sementara konsumsi lemak tak jenuh ganda dalam kadar tinggi menghasilkan embrio yang kurang bermutu," jelas Chavarro, seperti dilansir Daily Mail. Dalam hal ini, yang digolongkan sedikit adalah mereka yang mengonsumsi lemak tak jenuh tunggal 9% dari total kalori makanan. Mereka yang tergolong banyak mengonsumsi 25% lemak tak jenuh tunggal dalam makanan mereka.
Kesimpulannya, wanita yang banyak mengonsumsi lemak tak jenuh tunggal memiliki telur berkualitas lebih banyak, sehingga kesuksesan usaha bayi tabungnya lebih besar. Sebaliknya, mereka yang lebih banyak mengonsumsi lemak jenuh memiliki telur berkualitas yang lebih sedikit, sehingga kemungkinannya lebih kecil.
Lemak tak jenuh tunggal sebelumnya dikenal dapat melindungi jantung. Ternyata, lemak jenis ini juga dapat meningkatkan kesuburan dengan mengurangi inflamasi dalam tubuh. Namun, belum jelas mekanisme biologi mana yang mendasari kaitan ini.
Meski cakupan studi ini kecil, temuannya dapat melahirkan penelusuran lebih lanjut. "Inilah pertama kalinya kita tahu bahwa lemak dari makanan berhubungan dengan hasil treatment bayi tabung," ujar Chavarro saat berpresentasi di European Society of Human Reproduction and Embryology di Istanbul.
(dyh/odi)