Kismis adalah buah anggur yang dikeringkan, bisa dimakan langsung atau dicampurkan dalam kue dan masakan. Buah yang sering dipakai adalah anggur segar yang hijau atau yang merah. Pada abad ke-11 sebelum masehi kismis diperkenalkan di Eropa oleh bangsa Mediterania.
Rasanya yang manis karena mengandung gula cukup tinggi. Jika disimpan lama gula dalam kismis akan membentuk kristal. Proses ini yang menyebabkan tekstur kismis menjadi kasar dan agak kenyal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian dilakukan selama tiga bulan. Secara acak beberapa anak ditugaskan untuk makan kismis dan sebagian anak diminta untuk makan camilan lainnya, seperti keripik kentang, kue cokelat dan buah. Setiap anak juga diberikan menu sarapan yang sama. Nafsu makan responden diukur secara subjektif, 15 menit sebelum dan setelah menikmati camilan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, asupan makanan setelah konsumsi kismis lebih rendah. Mereka juga merasa jenuh saat disuruh makan. Dibandingakan dengan responden yang makan camilan selain kismis justru nafsu makannya lebih besar.
Kismis memberikan jumlah kalori lebih sedikit dibandingkan makanan lainnya. Selain itu kismis juga memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga responden yang diberi camilan kismis masih merasa kenyang saat menikmati menu makannya.
Keripik kentang dan kue cokelat, mengandung kalori sebesar 70-108 persen lebih tinggi dibandingkan dengan kismis. Jika kismis dijadikan camilan, setiap harinya jumlah kalori dalam tubuh bisa terpotong sekitar 10-19 persen.
Cukup mengemil kismis, berat badan bisa turun cepat. Tidak perlu lagi lakukan diet ketat karena cara alami ini bisa membentuk tubuh ideal yang diinginkan. Penelitian baru ini juga sudah diumumkan saat pertemuan Canadian Nutrition Society di Vancouver, BC, Canada.
(dyh/odi)