5 Kali Seminggu Memasak Bikin Umur Lebih Panjang

5 Kali Seminggu Memasak Bikin Umur Lebih Panjang

- detikFood
Sabtu, 19 Mei 2012 10:30 WIB
Foto: dexknows.com
Jakarta - Para wanita sebaiknya lebih seringlah memasak. Karena riset terakhir membuktikan mereka yang memasak 5 kali lebih per minggu akan hidup lebih lama. Riset yang dilakukan peneliti Taiwan dan Australia inipun membeberkan sejumlah temuan.

Banyak wanita merengek meminta dapur lengkap dan berakhir hanya sebagai pajangan belaka. Riset yang diadakan oleh ahli dari Taiwan dan Australia ini melibatkan 1.888 wanita dan pria berusia lebih dari 65 tahun yang hidup di Taiwan.

Hasil riset yang dipublikasikan di Public Health Nutrition di jurnal Cambridge University menyebutkan mereka yang memasak lebih dari 5 kali seminggu, 47%nya masih hidup 10 tahun kemudian. Peneliti mengumpulkan informasi tentang kebiasaan makan, belanja, lingkungan rumah, diet, pendidikan, transpor dan kebiasaan merokok dari responden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Jelas sekali bahwa memasak merupakan kebiasaan sehat. Merupakan sarana untuk pendidikan seumur hidup, kesehatan masyarakat, perencanaan kota dan ekonomi rumah tangga,' demikian kepala penelitian Prof. Mark Wahlqvist.

Dari responden didapati 43% tidak pernah memasak, 17% memasak 1-2 kali seminggu, 9% memasak 4-5 kali seminggi dan 31% memasak 5 kali lebih per minggu. Setelah 10 tahun dicek jumlah yang meninggal. Kemudian dicocokkan dengan data mereka dengan 1.193 yang masih hidup.

Hasilnya didapati seringnya memasak berkaitan dengan daya tahan hidup. Juga kebiasaan belanja, memakai transportasi umum, tidak merokok dan wanita. Sering memasak dan berjuang hidup merupakan hal umum bagi wanita, juga wanita lajan dan wanita dengan keluarga.

Wanita umumnya hidup lebih lama dari pria, secara kultur lebih sering memasak dari pada pria. Mereka yang masih sehat masih memasak, belanja makanan, jalan, dan bepergian. Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi namun diketahu ada kaitan antara frekuensi memasak dan umur panjang.

'Dukungan makanan untuk kesehatan tidak hanya terbatas pada zat gizi dan komponen. Namun berkaitan dengan tiap tahapannya, mulai dari produksi makanan, membeli, menyiapkan, menikmati makanan terutama dengan orang lain, 'tegas Wahlqvist seperti dilansir thehuffingtonpost.

(odi/odi)

Hide Ads