Makanan kalengan menjadi pilihan praktis. Karena tinggal membuka kalengnya, makanan pun siap disantap. Kepraktisan ini menjadi solusi buat masyarakat yang tinggal di perkotaan dan tak ada waktu buat memasak makanan segar.
Di sisi lain, kini banyak orang tertarik pada produk makanan segar, sehingga beralih pada makanan organik agar mendapatkan manfaat gizi yang optimal. Namun, ada juga fakta bahwa makanan kalengan juga memiliki kandungan nutrisi yang baik, tak kalah dengan makanan segar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak buah dan sayuran segar yang kehilangan vitamin saat dipetik dan dsimpan dalam waktu 2 minggu, sebelum sayuran tiba dipasar untuk dibeli konsumen. Biasanya sayuran dan buah segar dipanen sebelum masak benar, sehingga dipakai cara lain untuk mematangkannya. Namun, makanan kalengan justru dipanen pada waktu matang dan langsung diolah sehingga kandungan vitamin terjaga.
Lebih dari 1.500 produk makanan kaleng yang tersedia di pasaran dengan rasa beragam dan mudah dikonsumsi oleh mereka yang sibuk, Namun, makanan kaleng memiliki kandungan natrium yang berkurang secara signifikan hingga 40%.
Mengkonsumsi bahan makanan segar merupaka cara terbaik karena unsur alami yang masih kuat. Sedangkan produk makanan kalengan umumnya ditambahkan bahan pengawet hingga tahan disimpan hingga 2 tahun.
Maka solusi terbaik, konsumsilah makanan segar sebanyak mungkin. Jika terpaksa mengkonsumsi makanan kalengan sebaiknya ikuti aturan pemasakan dan penyajiannya. Atau sedapat mungkin kombinasikan makanan kalengan dengan yang segar agar manfaat nutrisinya lebih maksimal.
(eka/Odi)