Sudah ada sejak ratusan tahun lalu, beberapa jenis kopi ini disebut sebagai yang paling tua di dunia. Banyak kopi tertua yang ternyata asalnya dari Indonesia.
Kopi bukan sekadar minuman pelepas kantuk, melainkan bagian dari sejarah panjang peradaban dunia. Jauh sebelum budaya kedai kopi modern berkembang seperti sekarang, biji kopi telah dibudidayakan secara tradisional di berbagai belahan dunia selama ratusan tahun.
Beberapa di antaranya bahkan sudah dikenal sejak abad ke-9 dan berperan penting dalam perdagangan global, penyebaran budaya, hingga kolonialisme. Menariknya, Indonesia menjadi salah satu negara yang menyimpan warisan kopi tertua dengan karakter rasa khas yang diakui dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pegunungan hingga dataran tinggi tropis, kondisi alam dan tradisi lokal membentuk identitas kopi yang unik. Tak heran, kopi-kopi berusia ratusan tahun ini masih bertahan dan terus dinikmati hingga kini, sekaligus menyimpan kisah panjang di balik setiap teguknya.
Dilansir dari Oldest List (17/12/2025), berikut 5 jenis kopi tertua di dunia.
1. Ethiopian Heirloom
Kopi Tertua di Dunia Berusia Ratusan Tahun Foto: Site Culinary/Visual |
Ethiopia dikenal sebagai tempat kelahiran kopi dunia, sehingga varietas kopi heirloom dari negara ini memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi.
Istilah heirloom merujuk pada varietas kopi liar dan kuno yang tumbuh secara alami di hutan Ethiopia selama ratusan tahun, menjadikan varietas kopi ini sebagai kopi tertua di dunia dengan kemunculannya sudah ada sejak abad ke-9.
Berbeda dari varietas kopi modern yang telah diklasifikasikan secara ketat, kopi heirloom memiliki keragaman genetik yang sangat luas dan sebagian besar belum terdokumentasi secara rinci. Kopi ini umumnya dibudidayakan secara tradisional di kebun kecil atau tumbuh liar.
Dari sisi rasa, Ethiopian heirloom terkenal kompleks menampilkan karakter floral, buah-buahan, hingga nuansa wine. Kondisi tanah, iklim, dan ketinggian wilayah menjadi faktor utama pembentuk profil rasa khas tersebut, menjadikannya salah satu kopi paling dihargai di dunia.
2. Yemen Mocha
Kopi Tertua di Dunia Berusia Ratusan Tahun Foto: Site Culinary/Visual |
Yemen Mocha merupakan salah satu varietas kopi tertua di dunia yang tercatat dalam sejarah perdagangan dunia. Budidayanya telah berlangsung sejak abad ke-15 di wilayah pegunungan Yaman. Nama 'Mocha' berasal dari pelabuhan Mocha yang dahulu menjadi pusat ekspor kopi, bukan merujuk pada cokelat seperti yang sering disalahartikan.
Kopi ini ditanam secara tradisional tanpa pupuk kimia, sehingga sering dianggap sebagai kopi organik alami. Yemen Mocha memiliki karakter rasa yang khas, dengan perpaduan kekayaan rasa cokelat alami dan keasaman menyerupai wine.
Cita rasa tersebut kemudian memengaruhi lahirnya istilah minuman mocha modern. Meski produksinya terbatas, Yemen Mocha tetap menjadi simbol penting sejarah kopi di dunia.
3. Java Arabica
Kopi Tertua di Dunia Berusia Ratusan Tahun Foto: Site Culinary/Visual |
Indonesia termasuk salah satu negara dengan varietas kopi unggulan yang digemari di dunia. Salah satu kopi tertua di Indonesia ada Java Arabica, yang memiliki peran besar dalam sejarah kopi dunia, khususnya sejak masa kolonial Belanda pada awal abad ke-17.
Bibit kopi Arabika pertama kali dibawa ke Pulau Jawa pada 1699 oleh VOC, yang kemudian menjadikan wilayah ini sebagai salah satu pusat produksi kopi dunia. Perkebunan kopi di Jawa sebagian besar masih berada di lahan-lahan tua peninggalan kolonial, menggunakan keturunan Arabika asli dari Yaman.
Java Arabica dikenal memiliki body yang tebal dengan karakter rasa klasik, seperti cokelat manis, molase, serta sentuhan kayu dan rempah. Hingga kini, istilah 'java' bahkan digunakan secara umum untuk menyebut secangkir kopi, menekankan pengaruh besarnya dalam budaya kopi global.
4. Mandheling dan Gayo dari Sumatra
Kopi Tertua di Dunia Berusia Ratusan Tahun Foto: Site Culinary/Visual |
Tak hanya Java Arabica, kopi dari Pulau Sumatra terkenal dengan dua varietas kopi unggulan, yakni Mandheling dan Gayo yang masuk ke dalam daftar kopi tertua di dunia.
Kopi Mandheling mulai dibudidayakan pada era kolonial Belanda sekitar tahun 1830-an, dinamai dari suku Mandailing yang menjadi pelopor penanamannya. Karakter Mandheling dikenal bertubuh penuh, bertekstur kental, dengan cita rasa earthy dan rempah yang khas.
Sementara itu, kopi Gayo dari dataran tinggi Aceh mulai berkembang awal abad ke-20. Gayo menawarkan profil rasa yang lebih cerah dengan keasaman bersih, sentuhan sitrus manis, dan tekstur creamy. Keduanya menggunakan metode pengolahan khas Sumatra, yaitu giling basah, yang berkontribusi besar pada keunikan rasa kopi dari wilayah ini.
5. Kopi Toraja dari Sulawesi
Kopi Tertua di Dunia Berusia Ratusan Tahun Foto: Site Culinary/Visual |
Indonesia kembali menyumbang kopi tertua di dunia lewat varietas Kopi Toraja yang berasal dari dataran tinggi Sulawesi Selatan dan sudah dibudidayakan sejak berabad-abad lalu. Catatan sejarah menyebutkan bahwa kopi masuk ke wilayah ini sejak abad ke-16 melalui pedagang Arab, kemudian dikembangkan lebih luas pada masa kolonial Belanda sekitar pertengahan abad ke-19.
Kondisi geografis Toraja yang merupakan pegunungan tinggi, tanah vulkanik subur, serta ketinggian yang ideal menjadikannya wilayah unggulan untuk kopi Arabika.
Kopi Toraja dikenal memiliki body yang kaya, tingkat keasaman rendah, serta rasa yang dalam dengan nuansa cokelat hitam, kacang, dan buah matang. Hingga kini, kopi Toraja tetap diproduksi secara tradisional dan menjadi bagian penting dari budaya kopi di Indonesia.
Simak Video "Melihat Proses Pembuatan Kopi Toraja Secara Tradisional"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/adr)






KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN