Malaysia Tak Ada di Daftar 100 Kota Kuliner Terbaik, Indonesia Malah Berjaya

Malaysia Tak Ada di Daftar 100 Kota Kuliner Terbaik, Indonesia Malah Berjaya

Sonia Basoni - detikFood
Kamis, 11 Des 2025 18:00 WIB
Nasi Uduk, a traditional dish from Betawi, Jakarta. A dish of steamed rice infused with fragrant coconut milk and served with variety of side dishes such as fried chicken, sautΓ©ed tempeh, omelet, fresh vegetables, cracker crisp, fried shallots and spicy peanut sauce. Here each of the food item is arranged on individual dish, ready to be plated as a one-dish-meal. All the dish containers are traditional Indonesian craft. They are all arranged on a straw-mat-lined bamboo tray. A bunch of wooden cutleries also placed among the dishes.
Foto: Istimewa
Jakarta -

Situs kuliner TasteAtlas baru saja merilis daftar '100 Best Food Cities' untuk 2025/2026 dan hasilnya memicu perhatian besar. Dalam daftar itu, Malaysia tidak masuk.

TasteAtlas dikenal sebagai situs kuliner dan traveling yang kerap mengeluarkan daftar makanan terbaik dalam berbagai kategori. Salah satunya daftar yang membahas tentang kota-kota terbaik di dunia untuk kulineran.

Malaysia Tak Ada di Daftar 100 Kota Kuliner Terbaik, Indonesia Malah BerjayaDaftar '100 Best Food Cities' untuk 2025/2026. Foto: Facebook TasteAtlas

Dalam daftar tersebut yang diunggah di Facebook TasteAtlas (11/12/2025), negara Malaysia tidak muncul sama sekali, sementara beberapa kota dari negara tetangga justru berhasil masuk, bahkan menyumbang beberapa nama kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar tahunan ini disusun berdasarkan basis data hampir 19.000 kota yang tercatat di platform TasteAtlas, dengan lebih dari 500 ribu ulasan makanan terverifikasi.

Making Indonesian Food Tahu Gejrot traditional from Cirebon and lots of tofuKuliner Indonesia, Tahu Gejrot. Foto: iStock

Dari kumpulan data tersebut, 100 kota teratas dipilih berdasarkan nilai rata-rata tertinggi untuk hidangan regional dan nasional yang paling umum disajikan di wilayah masing-masing.

ADVERTISEMENT

Di posisi teratas, negara Italia menyumbang kota Naples, Milan, dan Bologna pada tiga peringkat teratas. Kekuatan kuliner Jepang juga tampak menonjol melalui Osaka yang berada di posisi ke-11, Kyoto di peringkat 14, dan Tokyo di urutan 26.

Sementara itu, China diwakili oleh Shanghai, Hong Kong, dan Beijing, disusul Korea Selatan dengan Seoul yang juga masuk dalam jajaran kota kuliner terbaik.

Keberadaan kota-kota Asia Tenggara tentunya menjadi sorotan khusus. Singapura menjadi kota dengan peringkat tertinggi di kawasan Asia Tenggara, berada di posisi ke-20.

Capaian ini seolah memperkuat reputasi Singapura sebagai pusat kuliner dengan tradisi hawker atau makanan kaki lima yang kuat dan perkembangan kuliner street food yang tersusun rapi.

A vendor prepares a plate of chicken rice at a hawker centre in Singapore on May 31, 2022. - Singapore imports a third of its chicken supply from Malaysia, which will halt the export of 3.6 million chickens a month from June 1 onwards, amid surging prices and supply concerns. (Photo by Roslan RAHMAN / AFP) (Photo by ROSLAN RAHMAN/AFP via Getty Images)Budaya Hawker di Sigapura. Foto: AFP via Getty Images/ROSLAN RAHMAN

Indonesia tercatat di posisi 21 tepat di bawah Singapura, dengan Jakarta sebagai salah satu kota terbaik untuk kulineran.

Selain itu kota seperti Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Solo juga masuk ke dalam 100 Best Food Cities. Hal ini membuat Indonesia berjaya dengan menyumbangkan 5 kota sekaligus dalam satu daftar.

Negara Vietnam turut tercantummelalui Ho Chi Minh City, sementara Thailand menempatkan Bangkok dalam jajaran 70 besar. Filipina diwakili oleh Manila yang juga dinilai memiliki identitas kuliner yang kuat.

Tentunya ketidakhadiran kota-kota kuliner di Malaysia seperti Penang, Johor Bahru, Kuala Lumpur, dan Ipoh menimbulkan reaksi luas di media sosial. Banyak netizen Malaysia terkejut, mengingat negeri tersebut selama ini dikenal secara internasional karena warisan kuliner multibudayanya.

Traditional Malaysian food. Nasi kerabu is a type of nasi ulam, popular Malay rice dish. Blue color of rice resulting from the petals of butterfly-pea flowers. Asian cuisine.Makanan tradisional Malaysia. Foto: iStock

"Orang Singapura saja rela naik mobil beberapa jam ke Johor Bahru hanya untuk menghindari makanan di negara mereka sendiri, lalu kalian menempatkan mereka di peringkat ke-20? Hahaha, daftar ini benar-benar lelucon," kritik seorang netizen Malaysia.

"Anehnya kota Mumbai yang terkenal dengan penjual makanan kotor malah masuk daftar, sementara Malaysia tidak masuk sama sekali," komen netizen lainnya.


Beberapa pengguna mempertanyakan metode penilaian TasteAtlas, terutama karena hidangan khas Malaysia kerap mendapat pujian global. Meskipun demikian, daftar ini tetap menjadi rujukan menarik untuk melihat bagaimana kuliner dunia dipetakan berdasarkan preferensi dan evaluasi pengguna platform tersebut.




(sob/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads