Public Health Malaysia (PHM) mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih menu makanan harian. Salah satunya ayam gepuk dari Indonesia.
Dilansir dari WeirdKaya (09/12/2025), baru-baru ini lembaga kesehatan masyarakat, PHM, menyoroti lima jenis makanan dan minuman yang sedang digemari di Malaysia. Namun ternyata, makanan itu memiliki kandungan kalori serta gula yang sangat tinggi.
"Malaysia ini surganya makanan. Pagi kita makan nasi lemak, siang hari kita makan ayam gepuk, malam kunafa pistachio dengan minuman matcha. Rasanya memang lezat di lidah, tapi diam-diam perut kita harus kerja keras setiap hari," tulis PHM melalui unggahan akun Facebook.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang paling menarik dalam informasi itu, ada menu ayam gepuk yang masuk ke dalam salah satu daftar makanan tak sehat menurut PHM. Seperti diketahui, ayam gepuk merupakan hidangan asli Indonesia yang sangat populer di Malaysia. Ciri khasnya terletak pada ayam goreng ungkep yang disajikan dengan sambal cabe dan kacang mede yang disiram dengan minyak panas.
Ayam gepuk paket lengkap. Foto: X (Twitter) @_zahwareza/Site |
Belum lagi menu pelengkapnya seperti kol goreng hingga terong goreng. Kombinasi inilah yang membuat ayam gepuk dianggap tak sehat meski laris manis di Malaysia. Kisaran kalori sepotong ayam gepuk dengan sambal bervariasi dari angka 260 - 600 kalori atau lebih, tergantung porsi, bagian ayam (dada/paha), tambahan nasi, serta bahan pelengkap lain.
Menurut lembaga kesehatan tersebut, peningkatan angka obesitas di Malaysia bukan lagi hanya disebabkan oleh kebiasaan makan terlalu sering, melainkan juga karena satu porsi makanan viral saat ini bisa mengandung kalori harian penuh dalam satu kali santap.
PHM mencontohkan beberapa menu seperti nasi lemak, cake in bowl, kunafa yang disiram sirup pekat, hingga minuman serba matcha yang manis dan bertopping seluruhnya memiliki porsi yang besar dan kandungan gula yang tinggi.
Minum Matcha. Foto: Getty Images/Food Photographer |
PHM mengingatkan bahwa tampilan makanan yang estetik di media sosial tidak sebanding dengan beban yang harus ditanggung tubuh.
"Masalahnya, badan itu tak perduli makanan yang tampilannya cantik atau sedang viral. Badan cuma perduli dengan lemak yang disimpan, gula yang melambung, tekanan darah yang perlahan-lahan naik," jelas PHM.
Pada akhir pernyataannya, PHM mengajak masyarakat Malaysia untuk mengubah pola makan sehari-hari. Mereka meminta masyarakat untuk mulai melakukan perubahan kecil demi kesehatan jangka panjang.
Imbauan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat lebih bijak dalam mengatur pola makan agar terhindar dari penyakit seperti obesitas dan sebagainya.
(sob/adr)



KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN