Legitnya martabak begitu diminati di Indonesia, bahkan identik sebagai 'sogokan' demi ambil hati calon mertua. Ternyata, begini fakta martabak manis sebelum populer.
Dalam budaya kuliner Indonesia, ada beberapa makanan yang dianggap sebagai simbol. Martabak manis adalah salah satunya.
Kue tebal dengan pinggiran renyah ini bukan hanya hidangan pengganjal lapar malam hari. Namun juga sering menjadi penyelamat saat seseorang datang bertamu karena martabak akan dijadikan 'bawaan', apalagi ketika berkunjung ke rumah calon mertua.
Dalam perjalanannya, ternyata martabak punya cerita menarik. Berikut ini 4 fakta perjalanan martabak manis yang dilansir dari berbagai sumber:
1. Asal Usul Martabak Manis
Dilansir dari laman RRI, martabak manis tercatat sebagai makanan khas Bangka Belitung. Penyajiannya pertama kali diciptakan oleh seorang warga keturunan China yang menetap di sana.
Di Bangka Belitung sendiri diketahui warganya banyak yang keturunan Hakka atau Khek. Saat pertama kali dibuat martabak manis disebut sebagai hok lo pan.
Nama 'Hok Lo Pan' berarti 'kue buatan orang Hok Lo'. Dahulu, hok lopan disajikan secara sederhana, hanya dengan taburan gula dan wijen sangrai.
2. Evolusi Jadi Makanan Populer
Seiring berjalannya waktu, banyak warga Bangka Belitung berpindah. Mereka keluar dari kawasan Bangka Belitung ke berbagai daerah di sekitarnya dengan membawa resep hok lo pan.
Satu per satu warga keturunan China yang bermigrasi tersebut mulai menjajakan hok lopan. Tak sedikit yang menjual hok lo pan sebagai cara untuk bertahan hidup di perantauannya.
Namun namanya kerap berubah menyesuaikan tempat hok lo pan itu dibawa. Ada yang kini menyebutkan sebagai martabak manis atau bahkan terang bulan.
Simak Video "Tekwan Nyaman Berpadu Es Sinar Garut"
(dfl/adr)