Pempek, kuliner ikonik Palembang, ternyata sudah ada sejak masa Sriwijaya. Jejaknya terekam dalam prasasti dan berkembang hingga menjadi hidangan populer.
Setiap daerah di Indonesia memiliki kuliner khas yang juga menyimpan sejarah panjang di baliknya. Pempek, misalnya, sudah menjadi bagian budaya kuliner Nusantara.
Makanan khas Palembang ini dipadukan dengan kuah cuko yang asam-pedas-manis. Rasanya yang nikmat membuat kepopuleran pempek merambah luas.
Menilik sejarahnya, ternyata pempek memiliki perjalanan panjang. Keberadaan pempek berakar jauh hingga masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Bahkan dilansir dari Indonesia Kaya, disebutkan juga pempek tertulis dalam Prasasti Talang Tuo.
Baca juga: Menyoal Kasus Pria Tewas Gegara Makan 10.000 Kalori, Ini Kata Pakar
Berikut ini 4 fakta sejarah di balik suguhan pempek:
1. Tercatat dalam Prasasti
Pempek bukan makanan kemarin sore yang baru ditemukan atau mendadak populer. Dalam berbagai sumber, pempek diyakini sebagai makanan khas Palembang yang sudah hadir sejak puluhan abad lalu.
Ada indikasi pempek bahkan tercatat dalam Prasasti Talang Tuo. Prasasti ini bermakna tentang pembangunan taman, ketaatan masyarakat pada agama, keadilan dan kebijaksanaan Raja Sri Jayanasa, deklarasi kultus dewaraja, hingga amanat lingkungan.
Namun di dalamnya ditemukan catatan tentang sagu dan gula aren. Kedua bahan tersebut dikaitkan sebagai bahan utama campuran pempek dengan daging ikan, sementara gula arennya dikaitkan dengan kuah cuko sebagai pelengkap. Walaupun tak tertuliskan secara eksplisit nama pempek padanya.
2. Bukti Warisan Zaman Sriwijaya
Pempek diperkirakan sudah ada sejak abad ke-7 yang artinya berada pada satu waktu dengan keberadaan kerajaan Sriwijaya. Menurut hasil penelitian dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Balai Arkeologi Palembang dalam buku Pempek Palembang, budaya ini hadir sebab kebiasaan masyarakat mengonsumsi sagu.
Wilayah Palembang yang memiliki perairan cukup luas menjadi salah satu alasan ketersediaannya ikan yang melimpah. Hal ini yang membuat masyarakat memutar otak untuk terus mengolah daging ikan menjadi makanan sehari-hari.
Bahkan diyakini juga pada masa kerajaan Sriwijaya pempek menjadi asupan bagi tentara. Kandungan protein yang tinggi serta daya simpannya yang lama dianggap cocok untuk bekal perjalanan berperang.
Simak Video "Cita Rasa Pempek Enak di Tebet yang Bikin Nagih"
(dfl/adr)