Merogoh Rp 200.000 demi beli ayam panggang barbeque (BBQ), seorang pelanggan berakhir kecewa. Ayam panggang tersebut disajikan gosong dan keras seperti batu.
Pengalaman makan di luar sering kali bergantung pada kualitas hidangan dan cara penyajiannya. Ketika rasa tak sesuai harapan, keluhan pelanggan bisa langsung mencuri perhatian publik.
Seorang pelanggan di kedai Chong Pang Huat di Kovan Market & Food Centre Singapura mengalami pengalaman tak menyenangkan saat memesan menu ayam panggang BBQ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedai Chong Pang Huat di Kovan Market & Food Centre Singapura. Foto: STOMPS |
Dikutip dari STOMPS (26/11), pria bernama Max tersebut membeli ayam panggang BBQ seharga Rp 200.000. Ia mengatakan kualitasnya jauh dari ekspektasi. Tekstur ayamnya sangat kering.
Dalam keluhannya, Max mengatakan daging ayam itu sama sekali tidak memiliki rasa. Tak hanya itu, menurutnya ayam panggangnya terlalu gosong, sehingga membuat teksturnya sekeras batu.
"Gak ada rasanya, dagingnya kering dan keras seperti batu," tuturnya.
Max bahkan mencurigai bahwa ayam tersebut merupakan sisa dari hari sebelumnya yang hanya dipanggang ulang. Ia menambahkan bahwa pengalaman buruk itu membuatnya enggan kembali.
Zonk! Pesanan Ayam BBQ Rp 200.000 Teksturnya Sekeras Batu Foto: STOMPS |
Yang menyebalkan lagi adalah sikap pemiliknya. Alih-alih meminta maaf, pemilik kedai ayam panggang malah membela diri, sehingga terkesan tak menerima kritik.
"Yang lebih parah lagi adalah sikap pemiliknya. Saya tidak akan pernah kembali ke kedai ini lagi," lanjutnya.
Menanggapi keluhan tersebut, pihak Chong Pang Huat langsung mengeluarkan pernyataan resmi. Mereka membantah tuduhan ayam yang dijual adalah stok lama atau dipanaskan ulang.
Juru bicara kedai menjelaskan marinasi ayam dilakukan setiap hari dan tidak ada sisa yang disimpan. Soal bagian gosong pada ayam yang dikeluhkan pelanggan, kedai itu menegaskan bahwa hal tersebut adalah efek wajar dari pemanggangan arang.
"Sedikit gosong adalah efek samping dari semua makanan yang dipanggang, terutama menggunakan arang," kata perwakilan mereka.
Kedai tersebut juga menekankan bahwa mereka siap mengembalikan uang pelanggan jika ada yang merasa makanannya tidak sesuai harapan.
Pihak kedai turut menyampaikan permintaan maaf atas pengalaman yang dirasakan Max, meski mereka tetap mempertahankan bahwa cara memasak mereka mengikuti standar yang sama setiap hari.
(raf/adr)



KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN