Ada beberapa aturan tak tertulis yang harus diperhatikan saat makan di restoran mewah. Jika dilakukan, pelanggan bisa dianggap tak sopan!
Mengunjungi restoran mewah sering kali terasa seperti memasuki dunia yang penuh aturan dan tata krama tidak tertulis. Mulai dari cara memegang sendok, memanggil pelayan, hingga cara makan roti, memiliki makna dan etiket tersendiri yang jarang dibicarakan.
Banyak orang datang dengan niat menikmati hidangan istimewa, tapi melakukan kesalahan kecil tanpa disadari. Kesalahan-kesalahan ini tidak selalu disengaja, tetapi sering terjadi karena kebiasaan sehari-hari yang terbawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, memahami etiket makan di restoran mewah penting dilakukan. Tujuannya bukan untuk terlihat tidak kaku, tetapi juga agar mendapatkan pengalaman makan yang maksimal.
Berikut ini 7 kesalahan saat makan di restoran mewah dilansir dari Mashed:
Hindari menambahkan saus atau bumbu lain di atas meja untuk menghargai chef yang memasak. Foto: Getty Images/Paul Bradbury |
1. Pakai Bumbu Berlebihan
Saat berada di restoran mewah, kebiasaan umum seperti menuangkan saus sederhana seperti saus bisa dianggap kurang sopan di mata koki. Hidangan gourmet biasanya telah dirancang dengan komposisi rasa yang seimbang oleh chef.
Ketika seseorang menambahkan bumbu pelengkap dari meja itu bisa dianggap meremehkan keterampilan sang juru masak. Hal ini karena tahap penyajian di restoran mewah sudah melewati kontrol rasa yang sangat detail.
2. Meninggalkan Serbet di Meja
Seringkali tamu restoran mewah lupa membuka dan meletakkan serbet di pangkuannya. Padahal, menurut etiket formal, serbet linen seharusnya diletakkan di pangkuan segera setelah kursi diduduki bukan dibiarkan terlipat di atas meja.
Jika ingin meninggalkan meja di tengah makan pun tidak boleh meninggalkan serbet di atas meja. Caranya ialah dengan melipatnya dan meletakkannya di kursi.
3. Menaikkan Siku
Dalam suasana santai, tanpa sadar sebagian orang menaikkan siku ke atas meja. Misalnya seperti saat berbicara atau sekadar rileks.
Namun di restoran mewah, hal ini dianggap kurang sopan. Ahli etiket Maralee McKee menegaskan bahwa menaruh siku di atas meja dapat mengganggu tata letak peralatan makan dan menciptakan kesan kurang berkelas.
Menggunakan alat makannya juga tak boleh sembarangan. Foto: Getty Images/Paul Bradbury |
4. Menggunakan Alat Makan yang Salah
Di restoran mewah, tata tempat peralatan makan bisa sangat banyak dan rumit, Jika tak terbiasa pasti merasa bingung mana yang harus digunakan terlebih dahulu.
Aturan umumnya adalah menggunakan peralatan yang paling jauh dari piring terlebih dahulu. Ketika selesai dengan satu hidangan, tata peralatan di piring dengan posisi garpu dan pisau sejajar di atas piring.
5. Membatalkan Reservasi Mendadak
Membatalkan reservasi secara mendadak atau tidak datang tanpa pemberitahuan bisa sangat merugikan restoran mewah. Restoran dengan reputasi tinggi seringkali telah menyiapkan meja, staf, dan bahkan bahan makanan berdasarkan jumlah tamu yang akan datang.
Ketika seseorang tidak hadir, semua persiapan bisa terbuang dan berdampak pada pendapatan restoran. Chef dan manajemen restoran menganggap pembatalan mendadak atau "ghosting" kurang menghargai usaha mereka.
6. Mengabaikan Etika Pakaian
Banyak restoran mewah menetapkan dress code atau etika berpakaian untuk bisa masuk ke dalamnya. Ketika ada tamu yang mengabaikannya, maka bisa dianggap sebagai pelanggaran sopan santun.
Menurut John Winterman dari Batârd di New York, berpakaian sesuai aturan bukan hanya soal penampilan, melainkan wujud rasa hormat terhadap tempat. Penampilan elegan menciptakan suasana yang menunjukkan menghargai pengalaman bersantap eksklusif.
Agar tetap sopan, hindari berbicara sambil makan. Foto: Getty Images/Paul Bradbury |
7. Bicara Sambil Makan
Di tempat makan lain mungkin terdengar lumrah jika seseorang berbicara sambil masih mengunyah. Namun di tempat makan mewah, hal ini sangat dianggap tidak sopan.
Patricia Napier-Fitzpatrick menekankan kebiasaan ini menunjukkan kurangnya kontrol dan rasa hormat terhadap lingkungan makan yang formal. Namun, kalau seseorang tiba-tiba ditanya saat masih mengunyah, cara sopan untuk menanggapi adalah dengan mengangkat satu jari sebagai tanda untuk menunggu sebentar.
Simak Video "Pengalaman Mewah Mencicipi Daging Premium Kagoshima di Hotaru Shabu Shabu"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)




KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN