Le Cordon Bleu dikenal sebagai sekolah masak paling bergengsi di dunia yang melahirkan chef berbakat. Ternyata begini fakta dan biaya sekolahnya.
Nama Le Cordon Bleu sudah lama jadi simbol prestise di dunia kuliner. Sekolah masak asal Prancis ini dikenal sebagai tempat lahirnya para chef profesional yang kini tersebar di berbagai restoran ternama dunia.
Le Cordon Bleu terkenal karena mengajarkan teknik memasak klasik Prancis dengan standar tinggi. Namun jangan salah, kini sekolah ini juga beradaptasi dengan tren modern dan membuka kampus di berbagai negara, termasuk di Asia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak heran, banyak calon chef rela menabung bertahun-tahun demi bisa menimba ilmu di sekolah ini. Bahkan beberapa chef di Indonesia juga lulusan Le Cordon Bleu.
Berikut ini 5 fakta menarik Le Cordon Bleu yang dilansir melalui beberapa sumber:
Le Cordon Bleu terkenal sebagai sekolah kuliner yang paling bergengsi di dunia. Foto: Instagram/lecordonbleuparis |
1. Didirikan Sejak 130 Tahun Lalu
Le Cordon Bleu berdiri pada tahun 1895 di Paris, Prancis, berawal dari majalah kuliner La Cuisinière Cordon Bleu yang diterbitkan oleh jurnalis Marthe Distel. Ide sederhana untuk mengajarkan resep lewat media cetak itu berkembang menjadi institusi pelatihan kuliner paling bergengsi di dunia.
Selama lebih dari satu abad, sekolah ini mempertahankan tradisi masakan Prancis klasik dan disiplinnya. Filosofi sekolah masak di sini yaitu setiap hidangan hebat berawal dari teknik dasar yang sempurna.
Murid Le Cordon Bleu diajarkan dengan metode yang sangat detail, mulai dari cara memotong bahan, mengatur suhu, hingga menyajikan hidangan dengan presisi tinggi. Bahkan banyak chef modern menganggap Le Cordon Bleu sebagai tempat belajar yang melatih kesabaran, kepekaan rasa, dan keindahan dalam memasak.
2. Punya Puluhan Kampus di Dunia
Le Cordon Bleu bukan sekadar sekolah kuliner, melainkan bertransformasi menjadi jaringan global pendidikan gastronomi.
Saat ini, ada lebih dari 35 kampus di 20 negara, seperti di Paris, London, Tokyo, Sydney, Ottawa, hingga Bangkok. Setiap kampus menerapkan standar pengajaran yang sama, sehingga siswa di seluruh kampus mendapat kualitas pelatihan setara dengan yang di Prancis.
Kampusnya dikenal memiliki fasilitas dapur profesional dengan peralatan kelas dunia. Setiap ruang praktik dirancang menyerupai dapur restoran bintang lima, lengkap dengan area demonstrasi, laboratorium pastry, dan studio kuliner. Para siswa juga diajar langsung oleh chef yang memiliki pengalaman di restoran Michelin.
3. Banyak Lulusannya Jadi Chef Terkenal
Nama besar Le Cordon Bleu melahirkan banyak figur penting di dunia kuliner. Di Indonesia beberapa nama chef lulusan Le Cordon Bleu misalnya Renatta Moeloek, Degan Septoadji, Marinka, William Gozali, hingga Sabrina Alatas.
Bukan hanya itu, banyak lulusan Le Cordon Bleu kini menjadi pastry chef, pemilik kafe, hingga pengajar kuliner di berbagai negara. Banyak lulusannya yang sukses dengan menggabungkan teknik memasak dan kreativitas yang dimilikinya.
Fakta menariknya, beberapa alumni juga sukses di dunia hiburan, seperti Giada De Laurentiis, yang kini dikenal sebagai presenter kuliner di Food Network. Ini membuktikan bahwa lulusan Le Cordon Bleu tak hanya andal di dapur, tetapi juga mampu membangun karier profesional di berbagai bidang kuliner.
Berbagai program pembelajarannya berhasil menciptakan banyak chef profesional dan pemilik restoran terkenal. Foto: Instagram/lecordonbleuparis |
4. Gaya Pengajaran di Setiap Kampusnya
Walaupun Le Cordon Bleu berasal dari Perancis dan menerapkan teknik memasak klasiknya tetapi ada sentuhan berbeda pada tiap kampusnya. Misalnya pada Le Cordon Bleu di Asia, ada sentuhan estetika dan pembelajaran untuk mengolah bahan-bahan lokal.
Le Cordon Bleu di Asia kini menjadi salah satu destinasi favorit para chef yang hendak belajar memasak secara profesional. Misalnya di Tokyo, Jepang, sekolah kuliner ini memadukan teknik memasak Prancis dengan estetika khas Jepang.
Sementara Le Cordon Bleu di Bangkok, Thailand, menawarkan program pembelajaran untuk mengolah bahan-bahan lokal berkualitas. Bergeser dari Asia, Le Cordon Bleu Australia juga tak kalah populer sebagai destinasi para chef baru untuk menimba ilmu.
5. Biaya Sekolah Capai Ratusan Juta
Menawarkan fasilitas dan program yang istimewa wajar saja jika Le Cordon Bleu mematok biaya sekolah yang tinggi. Perbedaan biayanya dibedakan berdasarkan lokasi kampus dan tingkat pembelajaran yang dipilih.
Di Le Cordon Bleu Bangkok, misalnya, ada program Grand Diplome yang biaya sekolahnya dipatok Rp 400 - Rp 460 juta per tahun. Program ini menghadirkan kombinasi pembelajaran cuisine dan pastry.
Sementara untuk Le Cordon Bleu di Paris biaya sekolahnya dapat mencapai Rp 790 juta. Selain biaya sekolahnya, siswa juga perlu menyiapkan anggaran praktik, seragam, dan biaya hidupnya masing-masing di negara tempat ia bersekolah.
Simak Video "Memahami Bentuk dan Habitat Keong Sawah di Banyubiru, Semarang "
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)



KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN