Sebuah warung bakso di Solo menghebohkan publik karena diduga menggunakan bahan nonhalal. Warung yang buka sejak 1997 ini kerap dikunjungi Muslim.
Status kehalalan tempat makan menjadi perhatian penting karena masyarakat Indonesia mayoritas Muslim. Namun, belum semua pelaku usaha kuliner mendapatkan sertifikasi halal atau mampu menjamin menu yang disajikan 100% halal.
Seperti kasus terbaru dimana warung Bakso Remaja Gading di Solo diduga menggunakan bahan nonhalal, padahal tempat makan ini sudah buka sejak 28 tahun lalu dan kerap dikunjungi Muslim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kepastian atas dugaan kandungan bahan makanan nonhalal ini masih belum menemukan titik terang. Karena pihak pemilik warung menyanggah hal tersebut. Ia mengatakan ada kesalahpahaman. Sementara itu, hasil laporan laboratorium yang memaparkan fakta kandungan bakso tersebut belum keluar.
Berikut ini 4 fakta kasus Bakso Remaja Gading yang dituding nonhalal:
 Bakso Remaja Gading di Solo sudah buka sejak 1997. Foto: Google Review | 
1. Legendaris Sejak 1997
Warung bakso Remaja Gading menjadi andalan warga Solo dan sekitarnya sejak sebelum masa krisis moneter. Bahkan tidak sedikit pelanggannya yang beragama Muslim, sehingga ketika berita tudingan non halalnya disoroti banyak yang khawatir.
Usaha warung Bakso Remaja Gading sudah buka di Solo sejak 1997. Lokasi tepatnya di Jalan Veteran Joyosuran Kampung Menangan Pasar Kliwon.
2. Awal Mula Tudingan Non Halal
Tudingan Bakso Remaja Gading di Solo nonhalal berawal dari beredarnya surat keterangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo mengenai kegiatan monitoring unit usaha kuliner. Surat itu menyatakan warung Bakso Remaja Gading menjual produk pangan nonhalal.
Dilansir dari detikjateng, Selasa (4/11), berita acara yang dikeluarkan berdasarkan pernyataan dari pemilik warung sendiri kepada tim monitoring. Wahyu Kristina, selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo yang menjelaskannya secara langsung.
"Itu berita acara berdasarkan self declare atas pertanyaan dari tim monitoring ke pelaku usahanya. Waktu itu ditanya jawabnya sesuai berita acara. Pertanyaan, mengaku mengandung bahan nonhalal," kata Kristina kepada awak media, Senin (3/11).
Kemudian hal ini semakin diperkuat dengan adanya penempelan stiker 'Masakan Mengandung Bahan Non Halal' yang dibagikan melalui internet.
3. Bantahan Pemilik Warung
Setelah pernyataan tersebut dicatat oleh tim monitoring dan dikeluarkan pernyataan atas ketidakhalalannya, pemilik warung bakso angkat suara dan membantah kabar tersebut.
"Bapak waktu ditanyai itu, bapak salah ngomong. Bapak nggak tahu bedanya halal dan nonhalal, karena bapak lagi sakit. Kemarin habis libur seminggu jadi masih nge-blank. Bapak jawabnya nonhalal," kata Thirthania, anak pemilik warung bakso, Senin (3/11).
Kekisruhan ini membuat warung bakso ditutup sementara. Pihak laboratorium kesehatan setempat juga telah dikerahkan untuk memeriksa sampel makanan yang disajikan di warung tersebut dan diagendakan hasilnya bisa didapatkan pada Jumat (7/11).
 Kelezatannya diakui sebagai salah satu yang terenak, tetapi sayangnya dituding menggunakan bahan non halal. Foto: Google Review | 
4. Diakui Salah Satu yang Terenak di Solo
Merujuk pada ulasan para pelanggannya melalui Google Review, terlihat warung bakso ini punya rasa yang nikmat. Seporsi baksonya juga dibanderol murah meriah mulai dari Rp 19.000 dan Rp 10.000 untuk menu mie ayam.
Warung ini memiliki rating 3,7 dari 598 rating pelanggan di Google. Tidak sedikit yang memuji racikan kaldu dan tekstur bakso dari Bakso Remaja Gading, Solo.
"Ini salah satu bakso favoritku di Gading (Solo). 1 porsi baksonya Rp 19.000. Rasanya enak dan saya suka," tulis salah satu pelanggan.
"Anak-anak remajaku suka makan bakso. Hanya beli bakso dan beli kaldunya di sini untuk dimakan pakai nasi putih di rumah. Rasa baksonya enak dan kuahnya segar," tulis pelanggan lain.
Simak Video "Video: Gimana Hukum Tidak Sengaja Santap Makanan Haram dalam Islam?"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
    
        
    

 
 
 
 
 
 
 
 
            KIRIM RESEP
        
            KIRIM PENGALAMAN