Kasus dugaan getok harga kembali mencuat di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Hal ini terjadi setelah rombongan wisatawan kaget dengan tagihan Rp 16 juta di rumah makan seafood.
Rombongan Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) baru saja membagikan pengalaman tak menyenangkan saat makan seafood. Mereka dikenai tagihan makan hingga Rp 16 juta di pusat kuliner seafood Kampung Ujung, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (28/10/2025).
Dalam nota yang beredar, harga 10 bakul nasi putih mencapai Rp 1 juta, sedangkan kepiting asam manis dibanderol Rp 3,3 juta. Setelah protes, total tagihan akhirnya diturunkan menjadi Rp 11 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pemilik lapak membantah tudingan tersebut. Pihaknya menegaskan harga sudah disepakati sebelum pesanan dimasak.
Kasus ini pun menuai sorotan karena dianggap mencoreng citra pariwisata Labuan Bajo, serta menjadi pengingat bagi wisatawan untuk lebih waspada agar tak jadi korban getok harga di tempat makan.
Agar terhindar dari pengalaman serupa, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan sebelum maupun saat makan di luar. Berikut lima tips yang dapat membantu menghindari praktik getok harga di tempat makan.
1. Tanyakan Harga Sebelum Memesan
|  Tagihan Makan di Restoran Bengkak Foto: iStock | 
Langkah pertama yang paling penting setiap kali akan makan di restoran atau tempat makan yang tidak mencantumkan harga di menu mereka adalah menanyakan harga menu. Tanyakan sebelum kamumemesan makanan.
Hal ini membantu memastikan harga yang ditawarkan ke pengunjung masih masuk akal dan sesuai dengan menu yang dipilih. Jangan ragu untuk meminta daftar harga secara langsung atau menanyakan harga setiap hidangan yang tidak tercantum di menu.
Cara ini efektif untuk melindungi pengunjung dari penjual nakal yang menaikkan harga makanan secara sepihak. Jika merasa harga terlalu mahal, tak ada salahnya beralih ke tempat makan lain yang lebih terjangkau. Cara sederhana ini terbukti efektif, terutama di daerah wisata yang rawan praktik getok harga terhadap turis atau pendatang baru.
2. Periksa Ulasan Restoran di Internet
|  Periksa Ulasan Restoran di Internet.  Foto: Ilustrasi iStock | 
Sebelum memutuskan memilih satu tempat makan, sempatkan waktu mencari informasi melalui ulasan di internet. Situs seperti Google Review, media sosial, atau aplikasi kuliner dapat memberikan gambaran mengenai reputasi dan harga makanan di tempat makan tertentu.
Ulasan pengunjung sebelumnya sering kali memuat pengalaman langsung terkait rasa, pelayanan, hingga kewajaran harga. Jika warung makan tidak tercantum di internet, bisa tanyakan rekomendasi dari teman atau warga setempat yang sudah mengenal area tersebut.
Dengan begitu, tips ini bisa menghindari pengunjung dari warung makan yang punya catatan buruk atau sering dikaitkan dengan keluhan harga makanan tak wajar.
3. Pilih Tempat Makan yang Ramai Pengunjung
|  Wisatawan berburu kuliner seafood di Kampung Ujung Labuan Bajo (Ambrosius Ardin/detikBali) Foto: Wisatawan berburu kuliner seafood di Kampung Ujung Labuan Bajo (Ambrosius Ardin/detikBali) | 
Warung atau tempat makan yang ramai biasanya menjadi pertanda dari kualitas makanan dan harga makanan yang bersaing. Banyaknya pengunjung bisa menjadi indikator kalau makanan yang dijual lezat, harga terjangkau, serta pelayanan memuaskan.
Sebaliknya warung yang sepi bukan berarti buruk, tetapi patut diwaspadai jika berada di kawasan wisata. Apalagi jika tempat makan tersebut tidak menampilkan harga makanan yang jelas. Warung dengan pelanggan tetap juga cenderung menjaga reputasinya agar tidak kehilangan kepercayaan publik.
Mereka enggan melakukan praktik curang seperti menaikkan harga di luar kewajaran. Karena itu memilih tempat makan yang ramai bisa menjadi langkah aman sekaligus cara mudah menikmati kuliner dengan tenang tanpa khawatir terkena ketok harga.
4. Pilih Warung yang Menampilkan Daftar Harga
|  Warung Seafood Tenda Kaki Lima. Foto: detikFood | 
Transparansi harga adalah kunci utama agar konsumen tidak tertipu. Pilihlah warung makan yang mencantumkan harga pada buku menu, papan daftar, atau spanduk yang mudah dilihat.
Pastikan juga pengunjung memahami detail harga yang tercantum, apakah harga tersebut berlaku per porsi, per paket, atau per gram, terutama untuk hidangan seperti seafood yang dijual berdasarkan berat.
Jika masih ragu, jangan sungkan menanyakan langsung kepada penjual apakah harga itu sudah termasuk pajak dan lauk pendamping. Dengan mencatat atau memotret daftar harga sebelum memesan, kamu bisa memiliki bukti apabila terjadi perbedaan harga saat pembayaran.
5. Dokumentasikan dan Bersikap Tegas
Jika menemukan kejanggalan harga, penting untuk tetap tenang dan bersikap tegas. Dokumentasikan segala hal yang relevan seperti foto menu, hidangan yang dipesan, hingga struk pembayaran. Dokumentasi ini berguna sebagai bukti apabila ingin melaporkan kasus getok harga kepada pihak berwenang.
Hindari konfrontasi berlebihan ke pihak penjual, utamakan sopan santun dalam menyampaikan keberatan atau komplain terkait harga makanan yang tak wajar. Jika harga yang ditagihkan tidak sesuai dengan kesepakatan awal, sampaikan dengan jelas bahwa pengunjung tidak bersedia membayar lebih dari harga yang seharusnya.
Dengan bersikap tegas tapi tetap sopan, pengunjung turut membantu menekan praktik curang yang merugikan banyak konsumen di tempat makan umum.
Simak Video "Martabak Red Velvet dan Sate Kulit Telur"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/adr)

 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 .webp) 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 

 
    
        
     
  
  
  
  
  
  
  
  KIRIM RESEP
            KIRIM RESEP
         KIRIM PENGALAMAN
            KIRIM PENGALAMAN