Para chef profesional memiliki bahan andalan ketika masak di dapur. Bahan-bahannya tidak selalu mewah, karena sebagian besar justru bisa dimiliki chef rumahan.
Bahan masakan termasuk bumbu penyedap merupakan salah satu hal esensial untuk memasak. Tanpa adanya bahan tersebut, masakan tidak akan jadi dan rasanya tidak akan enak.
Bahan dan bumbu masakan dipakai para chef memang tergantung dari jenis makanan yang akan dimasak. Namun ada beberapa bahan yang menurut para chef paling penting. Bahan ini jadi senjata rahasia yang membuat masakan mereka menjadi lezat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahan yang dimaksud juga tidak melulu mahal atau mewah. Para chef justru memerlukan bahan sederhana yang bisa dimiliki juga oleh para chef rumahan.
Dilansir dari foodandwine.com pada Sabtu, (9/9/2025), berikut 5 bahan masakan paling penting bagi chef dan bisa dimiliki di rumah.
1. Soy sauce
![]() |
Soy sauce merupakan bumbu masak familiar pada masakan Jepang. Namun bisa dipakai juga untuk berbagai jenis masakan lain.
Pada dasarnya soy sauce merupakan saus atau kecap terbuat dari bahan kedelai dan gandum yang difermentasi. Biasanya digunakan sebagai penguat rasa pada masakan.
Menurut chef Justin Yu, soy sauce merupakan bahan yang bisa memberikan 'tonjokan' rasa asin dan gurih pada masakan, terutama pada masakan Italia, misalnya pada saus pasta bolognese.
"Saya tidak membutuhkan banyak. Cukup untuk membuat saus menjadi versi yang lebih intens dari yang seharusnya," ujar chef tersebut.
Soy sauce juga bisa digunakan untuk keperluan marinasi makanan. Makanan bakal punya rasa gurih asin lebih kuat.
2. Serai
![]() |
Serai atau sereh merupakan bumbu dapur yang juga sering dipakai chef. Biasanya berbentuk batangan yang lalu dimasukkan ke masakan sebagai penyedap, pemberi aroma harum, hingga mengurangi bau amis.
Chef Colby Rasavong mengungkap kalau di restorannya mereka menggunakan serai hampir dalam semua hal. Mulai dari untuk pembuatan sosis hingga saus hingga tambahan ke dalam hidangan mentah.
Tanaman yang familiar di masakan Asia Tenggara ini bisa memberikan aroma bunga dan jeruk yang segar ke dalam masakan.
Kalau mau menggunakan serai, chef Rasavong menyarankan cari batang serai yang tidak terlalu hijau atau besar. Pilihlah serai yang ukurannya sedang dengan warna kuning muda.
3. MSG
![]() |
MSG merupakan monosodium glutamat atau garam natrium dari asam glutamat yang berfungsi sebagai penyedap rasa.
Banyak orang mungkin menghindari penggunaan MSG karena dianggap berbahaya. Padahal para chef merekomendasikan penggunaan bahan ini.
Chef Calvin Eng dalam buku masaknya 'Salt Sugar MSG' mengungkap kalau MSG memberikan pukulan rasa umami yang membuat mulut mengeluarkan liur ketika memakannya.
Di restorannya yang ada di Brooklyn, chef tersebut biasa menambahkan bumbu penyedap ini ke dalam hidangan mie, ayam, bahkan koktail.
"Saya tidak menambahkan MSG ke resep untuk faktor kontroversial. Saya benar-benar percaya bumbu ini menambah sesuatu yang tidak bisa kamu dapat dari hanya pakai garam dan gula," ujar chef tersebut.
4. Fancy Butter atau butter premium
Istilah 'fancy butter' merujuk pada berbagai jenis mentega yang memiliki rasa dan karakteristik unik. Misalnya mentega asin (salted butter), mentega tawar (unsalted butter), hingga mentega fermentasi (cultured butter).
Mentega biasanya dipakai dalam masakan sebagai peningkat rasa dan aroma, memberikan konsistensi masakan lebih baik, hingga mempertahankan kelembapan makanan.
Fancy butter juga menjadi salah satu andalan para chef, termasuk chef Paola Velez yang mengungkap kalau setiap berpergian ia selalu menyiapkan koper kosong untuk membawa pulang berbagai jenis mentega.
Untuk mencegah mentega tersebut leleh, Chef Paola menyarankan mentega dibekukan lebih dulh. Ketika sudah sampai di rumah, langsung masukkan ke dalam freezer untuk memperpanjang umur simpannya.
Chef Paola Velez menggunakan mentega-mentega ini untuk keperluan memanggang atau hanya sekadar menjadi olesan pada roti panggang.
5. Kuning telur yang diawetkan
![]() |
Para chef juga merasa kuning telur yang diawetkan sebagai bahan penting. Biasanya kuning telur ini diawetkan dengan tambahan garam dan gula selama beberapa hari (biasanya empat sampai tujuh hari) hingga mengeras.
Proses pengawetan tersebut menghasilkan tekstur lebih padat, pekat, dan memiliki rasa umami kuat. Biasanya kuning telur digunakan sebagai pengganti keju parmesan parut atau sebagai topping pada salad hingga pasta.
Seorang chef memanfaatkan kuning telur yang diawetkan sebagai bahan tambahan di hidangan yang dijual di restoran Neng Jr's. Kuning telur diawetkan itu disajikan dengan tiram adobo.
Chef Silver Locovozzi juga mengungkap kegemarannya terhadap bahan ini. Menurutnya kuning telur diawetkan punya rasa gurih yang lebih pekat dan bisa diparut seperti keju. Chef tersebut senang memakan kuning telur diawetkan bersama dengan nasi, roti panggang, pasta, hingga steak.
Simak Video "Video Persiapan Rieta Amalia Jadi Juri Chef Expo 2025: Kosongkan Perut "
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)