Supermarket menawarkan banyak pilihan makanan, tapi menurut pakar, tidak semuanya layak dibeli. Contoh saja 6 makanan ini yang kualitasnya tidak sebaik yang dikira.
Saat berbelanja di supermarket, banyak pilihan produk dan makanan yang ingin kita beli. Terkadang hal itu juga bisa membuat kita lupa akan kualitas dan segi kesehatannya.
Dilansir dari Real Simple, berikut beberapa makanan di supermarket sebaiknya tidak dibeli di supermarket, menurut pakar makanan. Ini daftarnya:
1. Makanan yang kemasannya rusak
Selintas, produk makanan di supermarket semuanya aman dikonsumsi. Namun sebagai konsumen, kamu tetap perlu cermat. Hindari makanan yang kemasannya sudah rusak karena mengindikasikan kualitasnya mungkin memburuk.
"Jangan membeli makanan dengan kemasan yang rusak. Supermarket mengirim makanan dari seluruh negeri. Kalau kantong keripik berlubang, segel susu bocor, atau kalengnya sangat penyok, pilih barang lain dari rak," kata Lauren Twigge, MCN, RDN, LD.
Lauran mengingatkan untuk tidak tergoda dengan produk makanan yang kemasannya rusak atau barang rusak yang didiskon. Karena bisa jadi itu mungkin sudah basi, rusak, atau lebih buruk lagi.
2. Makanan yang warna dan aromanya mencurigakan
Kalau ada daging atau roti yang tidak terlihat bagus kualitasnya, jangan dibeli.
"Periksa tanda-tanda fisik masalah keamanan pangan, seperti jamur pada roti atau buah, daging yang warnanya menjadi abu-abu, atau bau aneh lainnya yang berasal dari makanan," ungkap Twigge.
Ia mengatakan hal tersebut adalah tanda-tanda dari pembusukan. Jadi, makanan seperti itu tidak boleh dibeli atau dikonsumsi.
"Pastikan kemasan daging utuh tanpa sobekan, gelembung, maupun kebocoran, karena ini bisa mengindikasikan kerusakan pada kemasan. Dan perhatikan juga mereka yang bekerja di supermarket. Karyawan yang menangani daging segar/daging deli harus pakai sarung tangan sekali pakai, untuk mencegah kontaminasi silang," tambah Twigge.
3. Buah yang sudah dipotong
Aneka potongan nanas atau semangka yang kita lihat di supermarket, mungkin menarik karena kita tak perlu lagi mengiris dan memotong.
Namun, hasil bumi seperti buah yang sudah dipotong juga bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri berbahaya. Apalagi jika orang yang memotongnya tidak menggunakan peralatan bersih atau yang baru, ketika mengiris setiap buah atau sayuran.
Bakteri berbahaya bisa dengan mudah menyebar ke bagian lain. Selain itu, jika tersentuh oleh pisau atau talenan yang kotor, penyebarannya bisa makin masif.
(adr/adr)