Rasa kopi bisa berubah tergantung waktu meminumnya. Pagi, siang, atau malam menghadirkan sensasi berbeda. Temukan waktu terbaik menikmati kopi favoritmu.
Banyak orang mengira rasa kopi selalu sama kapan pun diminum. Padahal, waktu dalam sehari ternyata bisa memengaruhi bagaimana lidah kita menangkap rasanya.
Perubahan hormon, tingkat energi, hingga kondisi tubuh berperan besar dalam persepsi rasa kopi. Karena itu, secangkir kopi yang sama bisa terasa berbeda di pagi, siang, atau malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ritme alami tubuh atau circadian rhythm membuat indera perasa kita bekerja dengan cara berbeda sepanjang hari. Kadang lebih peka pada rasa asam, tapi kadang justru lebih menonjolkan rasa manis dan lembut.
Mengetahui waktu terbaik untuk menikmati kopi bisa membantu menemukan cita rasa yang paling sesuai. Dengan begitu, pengalaman ngopi jadi lebih maksimal dan menyenangkan.
Dikutip dari Frequent (18/7) berikut penjelasannya:
1. Kopi terasa berbeda di pagi hari
![]() |
Setelah bangun tidur, tubuh menghasilkan kadar kortisol yang tinggi sehingga kemampuan mendeteksi kompleksitas rasa berkurang.
Karena itu, kopi dengan roasting sedang atau gelap dengan cita rasa cokelat, kacang, atau karamel lebih mudah dirasakan.
Metode seperti French press atau drip cocok untuk menghasilkan kopi dengan body penuh dan rasa nyaman di pagi hari.
2. Akhir pagi hingga awal siang: waktu terbaik untuk mengeksplor
Pada rentang pukul 10.00-14.00, kadar hormon lebih stabil dan hidrasi tubuh membaik. Hal ini membuat lidah lebih sensitif terhadap nuansa halus seperti fruity, floral, atau keasaman ringan.
Saat ini cocok mencoba kopi single origin roasting ringan agar karakter buah atau citrus lebih terasa.
3. Siang hingga sore: pilih kopi yang lembut
![]() |
Di pertengahan hari hingga sore, energi tubuh mulai menurun dan keasaman tajam bisa terasa terlalu kuat. Saat ini lebih cocok memilih kopi dengan kandungan kafein rendah atau campuran decaf.
Coba seduh dengan metode AeroPress atau pour-over untuk menghasilkan keseimbangan dan rasa kopi yang lembut.
4. Malam: kopi yang menenangkan
Menjelang malam, tubuh mulai bersiap untuk beristirahat, sehingga konsumsi kopi biasa bisa mengganggu produksi melatonin.
Beralihlah ke kopi decaf untuk tetap menikmati rasa tanpa stimulasi berlebihan. Pilihan kopi decaf dengan metode sugarcane tetap mempertahankan karakter asal tanpa rasa kuat.
5. Ilmu di balik perubahan rasa
![]() |
Ritme sirkadian mengatur kadar hormon yang mempengaruhi bagaimana kita merasakan rasa makanan dan minuman.
Di pagi hari, kortisol tinggi bisa menekan nuansa rasa halus sementara nanti hari persepsi menjadi lebih terbuka.
Selain hormon, hidrasi, kondisi makan, dan kelelahan juga memengaruhi bagaimana kopi terasa di mulut kita.
6. Pengaruh lingkungan terhadap rasa kopi
Lingkungan sekitar, seperti pencahayaan, kebisingan, dan aroma juga memengaruhi persepsi rasa.
Lampu terang dapat memperkuat kesan keasaman, sedangkan suasana redup cenderung melembutkan nuansa tajam.
Jika mencicipi kopi dengan rasa halus, pilihlah tempat tenang dan nikmati setiap seduhan perlahan.
7. Tips memilih waktu seduh kopi
![]() |
Saat pagi hari, pilih roasting sedang-gelap dengan body seimbang agar rasa kopi jelas. Pagi menjelang siang, bisa pilih roast ringan untuk mengeksplor nuansa fruity dan floral.
Ketika sore hari, gunakan kopi rendah kafein atau decaf agar tetap nyaman. Untuk malam hari bisa mencoba full decaf agar tidak mengganggu tidur.
Simak Video "Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/adr)