5 Poin Penting Kasus Bakery Gluten Free Palsu di Jakarta, Balita Jadi Korban

5 Poin Penting Kasus Bakery Gluten Free Palsu di Jakarta, Balita Jadi Korban

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Jumat, 10 Okt 2025 06:00 WIB
.
Foto: Instagram @feliz88eliz
Jakarta -

Media sosial tengah dihebohkan kasus penipuan produk makanan yang dilakukan toko bakery online di Jakarta, Bake n Grind. Mereka melabeli produknya 'gluten free', padahal tidak. Kejadian ini sampai membuat seorang balita jadi korban.

Bake n Grind merupakan toko bakery online yang hadir sejak 2019. Didirikan oleh Felicia Novenna, bakery ini mengklaim produknya gluten free, dairy free, vegan, egg free, stevia & plant based.

Namun, nyatanya klaim tersebut tidak sesuai. Hal ini terungkap dari unggahan viral seorang ibu yang anak balitanya jadi korban usai mengonsumsi produk bakery ini. Diketahui kalau produk Bake n Grind tidak benar-benar gluten free hingga memicu reaksi alergi parah pada sang anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begini 5 poin penting kasus bakery Bake n Grind yang memalsukan label gluten free hingga membuat balita jadi korban:

1. Kasusnya diangkat oleh chef Koko Ragi

Chef Yohanes Adhijaya atau dikenal sebagai Koko Ragi adalah orang pertama yang mengangkat kasus ini di Instagram @yohanesadhijaya. Pada 7/10/2025, ia memperingatkan orang-orang agar lebih kritis dalam memilih produk makanan, terutama untuk anak-anak.

ADVERTISEMENT

Koko Ragi mendapat laporan dari seorang pengikut (followers) Instagram yang temannya menjadi korban praktik curang bakery tersebut. Diketahui kalau bakery itu juga mengemas kembali (repackage) produk milik orang lain untuk dijual kembali, seolah-olah merupakan produknya. Lebih parah lagi, produk yang dijual tidak sesuai klaim 'gluten free' yang diusung bakery tersebut.

2. Balita jadi korban

Tak Hanya Kisruh Klaim Gluten Free, Bakery Ini Kemas Ulang Produk PopulerBalita jadi korban reaksi alergi parah usai konsumsi produk Bake n Grind yang ternyata tidak gluten free. Foto: Instagram feliz88eliz

Unggahan korban tersebut menjadi viral. Diketahui identitasnya adalah Felicia Elizabeth dengan akun @feliz88eliz. Ia membagikan pengalamannya membeli produk dari toko bakery online yang diklaim gluten free, tapi menyebabkan anaknya mengalami reaksi alergi (flare-up) cukup parah, sampai area wajah dan mata anaknya bengkak.

Viralnya pengakuan Felicia ini membuat banyak korban lain bermunculan dengan kisah serupa. Felicia juga mengungkap kalau bakery tersebut menggunakan kue dari toko ternama seperti Holland Bakery dan TOUS Les Jours.

3. Identitas bakery nakal terungkap

Bakery yang dimaksud ternyata Bake n Grind, dengan akun Instagram @bakengrind_ dan @bakengrin.ads. Dalam bio Instagramnya, tertulis klaim bombastis seperti 'We are fully gluten free, dairy free, vegan, egg free, stevia & plant based.' Akun Instagram mereka memiliki lebih dari 23 ribu pengikut sebelum akhirnya dinonaktifkan baru-baru ini.

Namun, di balik tampilan bakery yang profesional dan narasi sehat tersebut, faktanya Bake n Grind tidak memproduksi rotinya sendiri. Mereka mengemas ulang (repackage) produk dari toko lain, kemudian menjualnya dengan harga jauh lebih tinggi. Praktik ini jelas menipu konsumen yang benar-benar mencari produk khusus untuk alergi atau diet tertentu.

4. Korban melakukan uji lab untuk membuktikan kandungan gluten

Tak Hanya Kisruh Klaim Gluten Free, Bakery Ini Kemas Ulang Produk PopulerHasil uji lab korban menunjukkan produk Bake n Grind mengandung gluten. Foto: Instagram feliz88eliz

Sebelum mempublikasikan tuduhannya, Felicia mengambil langkah tegas. Ia mengirimkan sampel produk Bake n Grind ke laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech untuk dilakukan pengujian kandungan gluten. Hasil uji yang keluar pada 24 September 2025 menunjukkan kue yang diklaim gluten free ternyata positif mengandung gluten.

"Ini yang aku lakukan sebelum asal menuduh! Aku bayar sendiri Rp1.554.000 untuk bukti," tulisnya.

Produk yang diuji adalah kue Bolu Jadul Full Taburan Meses yang ternyata berasal dari merek C&F Bakery, bukan buatan Bake n Grind. Bukti uji lab tersebut memperkuat dugaan bahwa Bake n Grind melakukan repackaging dan klaim palsu terhadap produk yang dijualnya.

5. Respons pemilik Bake n Grind

Usai viralnya kasus ini, korban bernama Felicia mengungkapkan dalam Instagram Story (9/10) mengenai respons pemilik Bake n Grind. Felicia mengatakan sudah bertemu langsung dengan Felicia Novenna selaku pemilik Bake & Grind. Ia mengakui dan menyesali semua tindakannya dan meminta maaf. Yang bersangkutan juga disebut akan memberikan klarifikasi/permohonan maaf di Instagramnya.

"Dan juga dia sudah membuat surat pernyataan dan permohonan maaf secara tertulis dan bermaterai. Ada poin-poin pertanggungjawaban dan komitmen yang harus dia penuhi, termasuk (namun tidak terbatas) mengembalikan uang deposit kepada semua membernya," tulis Felicia.

Kabarnya, pemilik Bake n Grind bakal mengklarifikasi dan meminta maaf paling lambat tanggal 16 Oktober 2025. Hal ini akan diunggah di Instagram Bake n Grind dan akun Instagram pribadinya.

Halaman 2 dari 2
(adr/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads