Kasus penipuan produk makanan kembali mengguncang dunia kuliner Indonesia. Toko bakery online bernama Bake n Grind menjadi sorotan setelah terungkap diduga melakukan praktik curang dengan mengemas ulang (repackage) roti dari toko lain.
Kemudian toko ini menjualnya kembali dengan klaim menyesatkan bahwa roti dan kue di toko mereka merupakan produk gluten free, dairy free, sugar free, hingga vegan.
Kasus ini pertama kali mencuat setelah unggahan viral dari Chef Yohanes Adhijaya, yang dikenal sebagai Koko Ragi, pada 7 Oktober 2025 di Instagram. Unggahan tersebut mengungkap praktik curang Bake n Grind di balik promosi sehat bakery tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak butuh waktu lama, banyak korban bermunculan dan mengaku mengalami kerugian bahkan reaksi alergi akibat mengonsumsi produk Bake n Grind. Netizen pun dibuat pun geger dan sampai sekarang kasusnya masih bergulir. Berikut kronologi kasusnya dari awal.
1. Unggahan Awal Chef Yohanes
![]() |
Kasus ini bermula dari unggahan Instagram milik Chef Yohanes Adhijaya (@yohanesadhijaya), yang dikenal luas dengan nama Koko Ragi (071/10/2025). Dalam unggahannya, Chef Yohanes memperingatkan orang-orang agar lebih kritis dalam memilih produk makanan, terutama untuk anak-anak.
"Pembelajaran ya, Moms, lebih hati-hati pilih produk buat anak. Jangan mudah percaya, lebih kritis lagi, cek ada label resmi nggak, ada uji lab nggak? Cari tahu dulu review dari banyak orang," tulisnya lewat Insta Story.
Koko Ragi juga menyoroti klaim produk salah satu bakery yang tidak masuk akal, seperti donat meses warna-warni sugar free hingga croissant gluten free dan dairy free.
"Yang masuk akal saja. Gluten free itu rasanya beda sama roti gluten," ujar Koko Ragi. Unggahannya pun langsung viral dan menuai banyak tanggapan dari netizen.
2. Kronologi Terungkapnya Klaim Bakery Menyesatkan
![]() |
Setelah unggahan viral tersebut, Koko Ragi membagikan pesan dari salah satu followersnya yang mengaku menjadi korban praktik curang bakery tersebut.
"Halo Chef Yohanes, mau nanya. Jadi ada satu brand kue yang klaim gluten free dan dairy free, tapi ternyata mereka pakai kue kami (yang tidak gluten-free dan tidak dairy-free) untuk direpacking dan dijual kembali," tulis followersnya itu.
Ia menceritakan salah satu temannya yang bernama Felicia, membeli produk dari bakery tersebut dan memberikannya kepada anaknya yang memiliki alergi. Akibatnya, sang anak mengalami flare-up karena mengonsumsi kue yang ternyata bukan gluten free.
Ketika dicek ke dapur bakery, ditemukan bahwa pegawai bakery tersebut sedang mengemas ulang produk dari merek lain. Ia menambahkan, "Saya cukup concern dengan anak-anak yang punya sensitivitas terhadap gluten dan susu. Ini kan sama saja membohongi konsumen, Chef."
3. Identitas Bakery Nakal Terungkap
![]() |
Bakery yang dimaksud ternyata adalah Bake n Grind, dengan akun Instagram @bakengrind_ dan @bakengrin.ads. Toko roti online ini mengklaim menjual produk gluten free, dairy free, sugar free, dan vegan sejak 2019. Mereka berbasis di Jakarta dan beroperasi dengan sistem pre-order serta pengiriman ke luar kota.
Dalam bio Instagramnya, tertulis klaim bombastis seperti 'We are fully gluten free, dairy free, vegan, egg free, stevia & plantbased.' Akun Instagram merekamemiliki lebih dari 23 ribu pengikut sebelum akhirnya dinonaktifkan baru-baru ini.
Namun, di balik tampilan bakery yang profesional dan narasi sehat tersebut, faktanya Bake n Grind tidak memproduksi rotinya sendiri, tetapi mengemas ulang (repackage) produk dari toko lain. Setelah itu menjualnya dengan harga jauh lebih tinggi, menipu konsumen yang mencari produk khusus untuk alergi atau diet tertentu.
4. Bukan Produk Gluten Free
![]() |
Korban bernama Felicia dengan akun @feliz88eliz kemudian angkat suara. Ia membagikan pengalamannya membeli produk Bake n Grind yang diklaim gluten free, tapi menyebabkan anaknya mengalami reaksi alergi (flare-up) cukup parah, sampai area wajah dan mata anaknya bengkak.
Setelah menelusuri lebih jauh, Felicia menemukan bukti bahwa bakery tersebut menggunakan kue dari toko ternama seperti Holland Bakery dan TOUS Les Jours.
Viralnya pengakuan Felicia ini membuat banyak korban lain bermunculan dengan kisah serupa. Netizen juga menyoroti tampilan produk Bake n Grind yang tidak tampak seperti roti gluten free.
"Aku bukan baker (pembuat kue), tapi aku tahu kalau kue dan roti gluten free itu biasanya kisut dan kempes. Yang dijual Bake n Grind malah fluffy banget, jelas itu non-GF." tulis salah satu netizen di Thread.
5. Tanggapan dari Bake n Grind
![]() |
Bake n Grind akhirnya memberikan tanggapan singkat usai kasus dugaan penipuan repackaging produk kue mencuat. Dalam display picture WhatsApp di akun pemesanan mereka, pihak bakery menyatakan sedang menonaktifkan kegiatan operasional sementara waktu.
Mereka juga berjanji akan memproses seluruh refund untuk pesanan yang sudah masuk, paling lambat antara 18 hingga 20 Oktober 2025.
Bake n Grind mengaku akun Instagram-nya sedang dibatasi (restricted) sehingga belum bisa memberikan klarifikasi lebih lanjut. Bake n Grind berjanji akan segera memberikan penjelasan resmi kepada publik setelah bisa kembali mengakses akun mereka.
Simak Video "Video: YLKI Dorong Produsen Cantumkan Informasi Lemak Trans di Produknya"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/adr)